REPUBLIKA.CO.ID, DENVER -- Tes laboratorium telah menunjukkan hasil positif virus kuda yang diduga memicu wabah penyakit pernapasan, Kamis (28/4/2022). Kondisi itu telah menewaskan sedikitnya 95 kuda liar yang ditangkap dalam waktu kurang dari seminggu di sebuah kandang federal di Colorado.
Biro Pengelolaan Lahan (BLM) menyatakan hasil tes reaksi berantai polimerase (PCR) dari dua laboratorium diagnostik hewan terkemuka Amerika Serikat (AS) mendeteksi virus influenza kuda. Hasil itu diambil dari sampel jaringan hidung dan paru-paru dari beberapa kuda.
Strain virus influenza kuda yang disebut "subtipe H3N8" tidak jarang terjadi pada kuda liar dan domestik. Namun, BLN menegaskan itu tidak terkait dengan wabah flu burung yang sangat menular yang menyerang burung dan unggas liar di seluruh AS dalam beberapa hari terakhir.
Pengujian PCR juga telah mengidentifikasi dua virus herpes kuda (EHV-2 dan EHV-5). BLM mengatakan hal itu biasanya terjadi pada kuda yang normal dan sehat, serta tidak jelas apakah herpes merupakan faktor penyebab penyakit pernapasan.
Wabah ini muncul pada 23 April di BLM's Wild Horse and Burro Corrals di Canon City, Colorado, sekitar 190 km barat daya Denver. Tempat ini menampung lebih dari 2.500 mustang liar yang dikumpulkan dari lahan publik di wilayah tersebut.
Sebanyak 10 kuda telah mati pada pekan lalu, dengan jumlah kematian meningkat menjadi 95 hewan pada Kamis. Juru bicara BLM Steven Hall mengatakan seluruh fasilitas dikarantina sementara manajer memisahkan hewan yang sakit atau terpapar kuda yang terinfeksi dari yang tampak sehat.
Sementara virus H3N8 diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab wabah, menghirup asap dan kondisi yang sangat berdebu di kandang dengan kuda Rio Blanco disimpan. Laporan dokter hewan yang dirilis oleh BLM menyebut kondisi itu mungkin telah membuat mereka sangat rentan terhadap infeksi pernapasan. Kuda-kuda yang terserang menderita gejala seperti pneumonia yang ditandai dengan cairan di paru-paru, demam, batuk, dan sesak napas.