REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia menghancurkan fasilitas produksi roket luar angkasa yang terletak di Kiev, Ukraina. Serangan itu dilancarkan saat Ukraina mengumumkan bahwa ada rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari kota Mariupol yang terkepung.
“Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina. Senjata berbasis udara jarak jauh berpresisi tinggi menghancurkan fasilitas produksi roket Artem dan perusahaan industri luar angkasa di kota Kiev,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Jumat (29/4).
Belum ada keterangan apakah serangan itu menelan korban sipil. Sementara itu, Pemerintah Ukraina mengungkapkan, ada rencana untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak bersama pasukan Ukraian di pabrik baja Azovstal, Mariupol. "Sebuah operasi untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal direncanakan hari ini," kata kantor kepresidenan Ukraina dalam sebuah pernyataan, Jumat.
Rusia telah memberi sinyal bahwa mereka akan mempersilakan proses evakuasi warga sipil dari pabrik baja Azovstal dilakukan. Namun, pasukan Ukraina di situs tersebut harus meletakkan senjata mereka. Melaksanakan perintah Presiden Vladimir Putin, saat ini pasukan Rusia masih mengepung ketat pabrik baja Azovstal.
Pasukan Rusia diketahui telah mengepung Mariupol selama sekitar sebulan terakhir. Pabrik baja Azovstal menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina di sana. Warga sipil turut berlindung di tempat tersebut. Pada 21 April lalu, Putin mengeklaim pasukan Rusia telah memenangkan pertempuran di Mariupol. Karena telah memenangkan pertempuran, Putin membatalkan operasi untuk menyerbu pabrik baja Azovstal.