Sabtu 30 Apr 2022 23:24 WIB

Masyarakat Tetap Diminta Waspadai Daerah Potensi Bahaya Merapi

Masyarakat Tetap Diminta Waspadai Daerah Potensi Bahaya Merapi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (24/4/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan 24 April 2022 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (24/4/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan 24 April 2022 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Memasuki masa libur panjang mudik Lebaran, destinasi-destinasi wisata di Sleman, termasuk yang berlokasi di sekitar Gunung Merapi, mulai didatangi wisatawan. Meski begitu, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.

Pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode 22-28 April 2022 menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.

Baca Juga

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh maksimal lima kilometer. Sedangkan, untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Untuk itu, BPPTKG meminta Pemkab Sleman, Pemkab Magelang, Pemkab Boyolali dan Pemkab Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi. Terutama, dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang masih terus terjadi sampai saat ini.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," kata Hanik, Sabtu (30/4/2022).

BPPTKG turut meminta masyarakat yang mudik maupun wisatawan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Selain itu, senantiasa mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujar Hanik.

Pada periode 29 April 2022, pengamatan BPPTKG menunjukkan ada 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya. Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar satu centimeter per hari dalam tiga hari terakhir.

Selain itu, ada 96 guguran, 22 gempa hybrid, enam gempa vulkanik dangkal, tiga gempa tektonik dan satu hembusan. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang, lebat dan tinggi 10-50 meter di atas puncak. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement