REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat di hari lebaran, aparat kepolisian telah diprioritaskan pada dua kegiatan, yaitu antisipasi kemacetan parah di tempat-tempat wisata, juga jalur-jalur langganan saat arus mudik.
Petugas di tempat-tempat wisata seperti Cianjur, Bogor, Puncak, Lembang, Subang, Ciwidey, Pangalengan, dan lainnya, kata Emil, akan ditambahkan dua kali lipat, begitu juga di jalur-jalur tol, jalan-jalan arteri dan sekunder yang dilalui pemudik saat arus balik.
“Kita antisipasi dengan menempatkan petugas kepolisian dua kali lebih banyak, untuk memastikan pembatasan sesuai aturan dan pelaksanaan prokes. Karena tiga hari ini diperkirakan akan ada lonjakan pengunjung tempat-tempat wisata, jadi pasti padat sekali,” kata Emil saat ditemui awak media di Lapangan Gasibu usai pelaksanaan Sholat Idul Fitri, Senin (2/5/2022).
Dia juga menghimbau seluruh masyarakat yang akan berekreasi atau mengunjungi tempat-tempat wisata untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan dan senantiasa bersabar menghadapi kepadatan yang sangat mungkin terjadi. Dia juga mengingatkan bahwa terbatasnya luas tempat-tempat wisata memunginkan terjadinya penumpukan pengunjung, maka diharapkan setiap pengunjung dapat menjaga ketertiban, kebersihan dan kesabaran.
“Intinya untuk rekreasi atau liburan itu tidak dilarang, asal tetap dilaksanakan prokesnya, juga dijaga kesabarannya karena memang semua orang ingin piknik, jadi kemacetan pasti tidak bisa dihindari,” kata Emil.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, Jawa Barat merupakan destinasi wisata tertinggi ketiga yang akan dituju masyarakat Indonesia di masa libur lebaran. Dia memprediksikan mobilitas masyarakat akan mulai terlihat di hari lebaran, hingga H+3 lebaran.
“Saya yakin setelah lebaran mungkin mulai dari hari H atau H+1 orang-orang sudah mulai berwisata, dan kebanyakan menuju Jabar dan salah satu yang destinasi favorit adalah Kota Bandung,” kata Kenny saat ditemui Republika di Buah Batu, Kota Bandung beberapa waktu lalu.
“Secara nasional mobilitas orang orang mencapai 85 juta orang, nah 14.7 juta orangnya akan menuju Jabar,” sambungnya.
Untuk menanggulangi lonjakan wisatawan, Kenny mengatakan, Disbudpar Kota Bandung akan melakukan pengawasan di lima tempat wisata di Kota Bandung yang berpotensi dipadati pengunjung, antara lain Kebun Binatang Bandung, Karang Setra Bandung, Trans Studio Bandung, Kiara Artha Park, dan Saung Angklung Udjo.
“Kita juga kerjasama dengan Dinkes dan juga kewilayahan dalam rangka konsistensi untuk prokes, terutama minimal pengunjung itu harus di screening dulu dengan aplikasi peduli lindungi, makanya aplikasi ini harus ada di setiap tempat wisata. Kita juga memastikan pengunjung ataupun staf minimal menggunakan masker, karena kita masih di masa pandemi jadi jangan lengah juga,” ujarnya.