REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia menghancurkan hangar penyimpanan senjata milik Ukraina yang berada di lapangan terbang militer dekat Odesa. Lapangan terbang itu memang rutin digunakan Ukraina untuk menerima pasokan senjata dari negara-negara Barat.
“Hangar berisi drone tak berawak TB2 serta senjata rudal dan amunisi dari Amerika Serikat (AS) serta negara-negara Eropa, dihancurkan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/5).
Hangar tersebut dihancurkan dengan menggunakan rudal berpresisi tinggi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sempat mengatakan bahwa persenjataan yang dipasok Barat ke Ukraina adalah target sah serangan. Dia menyayangkan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) masih gencar mengirim senjata ke Ukraina.
Karena situasi itu masih berlangsung, Lavrov menilai, potensi pecahnya Perang Dunia III tidak bisa diremehkan. “Bahayanya serius, ini nyata. Anda tidak bisa meremehkannya,” kata Lavrov saat diwawancara Interfax pada 25 April lalu.
Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua bulan, terhitung sejak dimulainya serangan, yakni pada 24 Februari lalu. Menurut PBB, lebih dari 3.150 warga sipil di Ukraina telah tewas akibat serangan Rusia. Badan Pengungsi PBB (UNHCR) memperkirakan akan ada sekitar 8,3 juta orang meninggalkan Ukraina tahun ini.
Sejauh ini, lebih dari 5 juta warga Ukraina sudah mengungsi ke negara-negara tetangga. Konflik Rusia-Ukraina telah memicu krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II. (Kamran Dikarma)