Kamis 05 May 2022 09:25 WIB

Israel Larang Adzan Isya dan Putar Lagu Kebangsaan di Masjid Al Aqsa

Israel bahkan melarang adzan isya di Masjid Al Aqsa

Rep: Alkhaledi kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Muslim yang dibungkus dengan bendera Palestina berdoa selama bulan suci Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 15 April 2022.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Jamaah Muslim yang dibungkus dengan bendera Palestina berdoa selama bulan suci Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 15 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Menteri Agama Palestina mengutuk pengibaran bendera Israel dan pemutaran lagu kebangsaan Israel di Masjid Al Aqsa, Selasa (3/5/2022). Israel bahkan melarang adzan isya untuk melancarkan tindakannya tersebut.

Pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa malam dan melarang adzan isya untuk menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera. Tindakan ini bertujuan untuk menandai Hari Peringatan Israel.

Hari Peringatan berlangsung di Tembok Buraq yang juga disebut sebagai Tembok Barat, di mana Presiden otoritas pendudukan Israel Isaac Herzog menyampaikan pidato yang mendesak warga Israel untuk tetap bersatu dalam menghadapi "teror kebencian."

Pidato itu berlangsung menjelang apa yang disebut Hari Kemerdekaan Israel, yang akan dirayakan pada hari Kamis (5/5/2022).

Dilansir dari The New Arab, Rabu (4/5/2022), polisi Israel menyita kabel audio di Al-Aqsa untuk mencegah mereka sholat, kata Sheikh Hatem Al-Bakri, Menteri Agama dan Kepala Wakaf Islam. Dia mengatakan bahwa insiden Selasa malam hanya dapat dijelaskan oleh Israel yang ingin memicu perang agama bahwa mereka akan dapat memulai, tetapi tidak berhenti.

Al-Bakri meminta komunitas dan organisasi internasional yang bekerja pada pelestarian warisan untuk mengakhiri serangan yang tidak dapat dibenarkan ini. Ia mendesak dunia Arab dan Muslim untuk mengambil tindakan untuk melindungi Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam.

Sementara itu, sebuah kelompok pemukim ekstremis telah mengumumkan rencana untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa pada hari Kamis sebagai pengakuan atas 'Hari Kemerdekaan'.

Aktivis untuk kelompok Kuil mendesak Israel untuk "merayakan kemerdekaan di Bukit Kuil," mengacu pada Masjid Al-Aqsa, di situs media sosial mereka.

Mereka mendesak hadirin untuk mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu kebangsaan Israel. Akan ada dua serangan yang direncanakan, satu di pagi hari dan satu lagi nanti di malam hari. Serangan di tempat suci itu disertai dengan meningkatnya kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur.

Selama bulan suci Ramadhan, pemukim Israel dan pasukan pendudukan melakukan serangan terhadap jamaah Palestina di tempat suci, menyebabkan puluhan terluka dan memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim. Orang-orang Palestina dalam beberapa minggu mendatang akan memperingati Nakba, atau "Bencana", ketika pembersihan etnis ratusan ribu orang Palestina oleh milisi Zionis terjadi untuk menciptakan negara Israel pada tahun 1948.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement