Kamis 05 May 2022 10:40 WIB

Mourinho Ingin Akhiri Kekeringan Trofi di Roma

AS Roma bersiap menghadapi Leicester City di semifinal Liga Konferensi Eropa.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pelatih kepala AS Roma Jose Mourinho.
Foto: EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Pelatih kepala AS Roma Jose Mourinho.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AS Roma Jose Mourinho mempersipakan tim melawan Leicester City pada leg kedua semifinal Liga Konferensi Eropa, Jumat (6/5/2022), setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama. Mourinho ingin mengakhiri kekeringan trofi selama 14 tahun di Stadion Olimpico.

"Saya sangat menikmatinya. Saya senang setiap hari saya datang ke tempat latihan. Apakah saya ingin lebih? Ya saya ingin lebih. Apakah saya ingin musim depan bisa berpikir lebih besar? Ya," kata Mourinho dikutip dari Football Italia, Kamis (5/5/2022).

Baca Juga

Mourinho menjadi pelatih baru Roma pada April 2021, tak lama setelah ia dipecat oleh Tottenham Hotspur. Dia meninggalkan Tottenham menjelang final Piala Carabao melawan Manchester City. Mourinho menggantikan Paolo Fonseca. Mantan bos Chelsea dan Man Utd telah membawa Roma ke posisi kelima di Serie A musim ini.

"Saya tahu proyeknya, sifatnya dan saya senang berbagi setiap hari dengan para pemain," kata dia.

"Mereka ingin tumbuh, saya bersama mereka, saya mencoba memberikan semua yang saya miliki. Pekerjaan ini sangat berat bagi kami semua, saya pikir kami pantas untuk mengakhiri musim dengan sesuatu untuk dirayakan," tambahnya.

Dia yanin sebuah trofi akan sangat luar biasa untuk ditambahkan ke dalam lemari piala Roma yang sudah sejak lama tak bertambah. Selain itu dia juga menargetkan finis di posisi yang memungkinkan untuk bermain di kompetisi Eropa musim depan.

Roma mengejar trofi Eropa pertama mereka selama 50 tahun setelah memenangkan Piala Anglo-Italia pada tahun 1972, ketika mereka mengalahkan juara bertahan Blackpool.

"Itu sama di setiap pertandingan, saya selalu mengatakan hanya ada satu pertandingan yang tidak saya menangkan, itulah pertandingan berikutnya," kata Mourinho.

Ia menegaskan selalu ingin memenangkan pertandingan berikutnya, terutama jika pertandingan yang berikutnya adalah semifinal, bahkan lebih. "Ini bukan hanya pertandingan berikutnya, ini pertandingan spesial," kata Mourinho.

"Ini perjalanan yang panjang bagi kami, perjalanan yang berbeda dari Leicester. Perjalanan kami adalah Liga Konferensi Eropa sejak hari pertama dan hari pertama sangat, sangat sulit," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement