Jumat 06 May 2022 08:52 WIB

Khofifah Minta Masyarakat tak Panik Terkait Hepatitis Akut

Saat ini terdeteksi 114 kasus diduga heparitis akut yang tersebar di kabupaten/kota.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham Tirta
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghimbau seluruh masyarakat tidak panik dan tetap sigap terkait kasus hepatitis akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya. Khofifah menjelaskan, saat ini terdeteksi 114 kasus heparitis diduga sindrom jaundice akut yang tersebar di beberapa kabupaten/ kota.

Berdasarkan data yang ada, penyakit ini tidak menyerang kelompok umur spesifik. "Maka semua orang baik anak kecil maupun dewasa, harus punya awareness akan bahaya penyakit ini. Kita juga wajib gercep melihat gejalanya. Karena semakin cepat ditangani, peluang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar," kata Khofifah, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Khofifah menjelaskan, gejala klinis hepatitis akut ini antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati. Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus. Meski begitu, ia mengingatkan agar tidak lengah jika ada warga masyarakat yang mengalami demam.

"Jangan anggap sepele gejala yang ada. Walaupun jarang ada pasien hepatitis akut ini yang menderita demam, tapi alangkah baiknya kalau masyarakat langsung memeriksakan diri ke Faskes terdekat kalau sudah merasa tidak enak badan," ujar Khofifah.

Khofifah juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menjaga satu sama lain dengan saling mengawasi.

"Yang dewasa mengawasi anak-anak dan yang muda juga menjaga yang tua. Pokoknya harus bersinergi karena sebelumnya sudah kita buktikan kalau akan lebih mudah melewati masa krisis jika kita saling menjaga bersama-sama," ujarnya.

Khofifah memastikan, pemerintah akan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang bisa diakses semua orang. Sebagai langkah kehati-hatian, Khofifah mengimbau sementara waktu masyarakat tidak berenang di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan benda lain yang sering dipegang orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement