Senin 09 May 2022 14:42 WIB

Hari Pertama Kerja, Mentan SYL Ajak Pegawai Lebih Semangat

Mentan SYL mengatakan bulan Syawal harus menjadi momen meningkatkan kinerja

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar apel pagi bersama di lapangan utama Kementan, Senin (9/5/2022).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar apel pagi bersama di lapangan utama Kementan, Senin (9/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar apel pagi bersama di lapangan utama Kementan, Senin (9/5/2022). Kegiatan ini merupakan aktivitas hari pertama masuk kerja setelah melewati masa libur nasional selama sepekan terakhir setelah Idulfitri. Acara dibuat sederhana dengan penuh doa dan kehangatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan momen Syawal harus dijadikan cambuk bagi para pegawai untuk saling memaafkan agar kinerja Kementan terus mengalami peningkatan. Hati yang ikhlas serta doa yang kuat bisa dijadikan penguat untuk ketahanan pangan nasional.

Baca Juga

"Hari ini kita bekerja harus dimulai dengan hati yang lapang. Kenapa? Karena makna Ramadhan itu adalah menjadikan kita sebagai orang yang makin beriman. Saya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan saya selama bekerja," ujar SYL saat memberikan arahan singkat.

Menurut Mentan, sektor pertanian adalah sektor strategis untuk mendulang amal dalam setiap proses kerjanya. Ini karena pertanian merupakan salah satu sektor vital yang menyangkut langsung pada pemenuhan pangan rakyat.

"Pertanian adalah kerja yang paling hebat karena kita yang mempersiapkan makanan bagi jutaan orang di Indonesia. Karena itu sekali lagi saya sampaikan kita harus bekerja dengan penuh maaf, tanpa dendam, dan tanpa kebencian," katanya.

Mentan menambahkan, ke depan kerja-kerja Kementan harus fokus pada pemenuhan pangan secara merata. Di antaranya dengan meningkatkan produksi melalui penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi, dan penguatan sumber daya manusia.

"Di sini saya ingin mengajak untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terjadi gejolak pangan. Kita harus menyelamatkan pangan kita agar tidak terjadi krisis seperti yang dikatakan badan pangan dunia," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement