Selasa 10 May 2022 13:50 WIB

Pembongkaran Properti di Lingkungan Muslim New Delhi Diprotes

Pemerintah New Delhi menangguhkan pembongkaran properti di wilayah Muslim

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera India (Ilustrasi). Pemerintah New Delhi menangguhkan pembongkaran properti di wilayah Muslim.
Foto: IST
Bendera India (Ilustrasi). Pemerintah New Delhi menangguhkan pembongkaran properti di wilayah Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pihak berwenang di New Delhi menghentikan upaya pembongkaran di lingkungan yang didominasi Muslim. Langkah ini diambil setelah ratusan penduduk dan sejumlah pekerja partai oposisi berkumpul untuk memprotes aksi tersebut. 

Sentimen dan serangan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam sebulan terakhir. Termasuk di antaranya pelemparan batu antara kelompok Hindu dan Muslim selama prosesi keagamaan, diikuti oleh pembongkaran properti milik Muslim di beberapa negara bagian oleh otoritas lokal. 

Baca Juga

Aksi paling baru terlihat bulan lalu di lingkungan barat laut di New Delhi, di mana buldoser menghancurkan beberapa properti Muslim sebelum Mahkamah Agung menghentikan rencana tersebut. 

Pembongkaran dilakukan beberapa hari setelah kekerasan komunal di sana menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu penangkapan. 

Di tengah kehadiran polisi yang padat, iring-iringan buldoser tiba di Shaheen Bagh, sebuah lingkungan yang pada 2020 menjadi tempat protes sengit setelah Parlemen mengesahkan undang-undang kontroversial tahun sebelumnya yang mengubah undang-undang kewarganegaraan negara itu, Senin (9/5/2022).

Undang-undang baru tersebut akan mempercepat naturalisasi bagi minoritas agama yang dianiaya dari beberapa negara Islam tetangga, tetapi mengecualikan Muslim. Hal ini lantas memicu banyak orang untuk menyebutnya sebagai aturan yang diskriminatif. 

Dilansir di Stuff, Selasa (10/5), hal ini lantas memicu demonstrasi berbulan-bulan dari seluruh India dan Shaheen Bagh dengan cepat menjadi simbol perlawanan. 

Protes di wilayah ini dilakukan dengan aksi duduk damai oleh wanita Muslim di sepanjang jalan raya yang melewati komunitas tersebut. 

Para pejabat mengatakan rencana pembongkaran ini menargetkan bangunan ilegal dan bukan kelompok agama tertentu. Tetapi, para kritikus berpendapat langkah tersebut adalah upaya terbaru untuk melecehkan dan meminggirkan Muslim. 

Muslim di negara tersebut dikatakan berjumlah 14 persen dari total populasi 1,4 miliar penduduk. Pun, pembongkaran ini menunjukkan pola meningkatnya polarisasi agama di bawah Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. 

Ketika buldoser akhirnya mundur dan pergi, seorang warga berusia 47 tahun di lingkungan itu bernama Mohammed Niyaz menyebut taktik ini sebagai “politik bank suara”, yang dimaksudkan untuk memecah komunitas Hindu dan Muslim.

Penduduk di Shaheen Bagh juga mempertanyakan waktu bergeraknya buldoser ini. Banyak bangunan di lingkungan itu telah berdiri selama beberapa dekade tanpa campur tangan pemerintah setempat.

Sebelumnya, para pejabat menyebut aksi pembongkaran yang dilakukan baru-baru ini sebagai "aksi rutin", dengan tujuan untuk menghancurkan keberadaan properti ilegal.  

 

Sumber: stuff      

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement