Rabu 11 May 2022 21:22 WIB

Desakan Dunia Selidiki Penembakan Jurnalis Aljazirah

Jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh wafat saat meliput serangan Israel di Tepi Barat

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Dalam foto tak bertanggal yang disediakan oleh Jaringan Media Al Jazeera ini, Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis untuk jaringan Al Jazeera, berdiri di samping kamera TV di area tempat kuil Dome of the Rock di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem berada. terlihat di kiri di latar belakang. Abu Akleh, seorang reporter wanita Palestina terkenal untuk saluran berbahasa Arab, ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Rabu pagi, 11 Mei 2022.
Foto: Jaringan Media Al Jazeera via AP
Dalam foto tak bertanggal yang disediakan oleh Jaringan Media Al Jazeera ini, Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis untuk jaringan Al Jazeera, berdiri di samping kamera TV di area tempat kuil Dome of the Rock di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem berada. terlihat di kiri di latar belakang. Abu Akleh, seorang reporter wanita Palestina terkenal untuk saluran berbahasa Arab, ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Rabu pagi, 11 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB), Amerika Serikat (AS), Inggris dan Uni Eropa menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kematian jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh pada Rabu (11/5/2022). Perempuan berusia 51 tahun ini ditembak mati saat meliput serangan Israel di kota Jenin, Tepi Barat.

"Saya mengutuk keras pembunuhan reporter Aljazirah, Shireen Abu Akleh, yang ditembak dengan tembakan langsung pagi ini saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin, di wilayah pendudukan Tepi Barat," kata Utusan Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland kata di Twitter.

Baca Juga

"Saya menyerukan penyelidikan segera dan menyeluruh dan bagi mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban. Pekerja media tidak boleh menjadi sasaran," katanya.

Sedangkan Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides juga menyerukan untuk menyelidiki gugurnya reporter tersebut. "Sangat sedih mengetahui kematian jurnalis Amerika dan Palestina Shireen Abu Akleh dari Al Jazeera. Saya mendorong penyelidikan menyeluruh tentang keadaan kematiannya dan cedera setidaknya satu jurnalis lain hari ini di Jenin," katanya dikutip dari Anadolu Agency.

Seruan untuk penyelidikan digaungkan oleh Unit Urusan Palestina AS. “Belasungkawa terdalam kami atas kematian jurnalis Aljazirah, Shireen Abu Akleh, yang terkenal bagi kami dan semua orang Palestina,” kata unit itu.

"Kami mendorong penyelidikan menyeluruh atas kematiannya dan cedera rekan jurnalis, Ali Al-Samoudi," ujarnya merujuk pada wartawan lain bernama Ali Al-Samoudi yang juga terkena tembakan di punggung.

Duta besar Inggris untuk Israel Neil Wigan mengatakan, sangat sedih dengan kematian Abu Akleh dan menyerukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan transparan. "Wartawan harus diizinkan bekerja dengan aman dan bebas,” katanya di Twitter.

Delegasi Uni Eropa untuk Palestina menyatakan terkejut dengan pembunuhan jurnalis Aljazirah di Jenin. "Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen untuk membawa para pelaku ke pengadilan," cuit delegasi tersebut.

Sedangkan juru bicara Uni Eropa Arab untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Luis Miguel Bueno juga menuntut penyelidikan cepat dan independen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement