Jumat 13 May 2022 09:38 WIB

225 Mantan NII Cabut Baiat Massal, Gubernur Mahyeldi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan

Gubernur mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan

Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, dalam sambutannya sebelum prosesi pencabutan baiat massal mengajak warga untuk bersama-sama kembali berbaur, bersama membangun nagari, membangun Sumbar dan Indonesia.
Foto: Pemprov Sumbar
Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, dalam sambutannya sebelum prosesi pencabutan baiat massal mengajak warga untuk bersama-sama kembali berbaur, bersama membangun nagari, membangun Sumbar dan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk ketiga kalinya, cabut baiat massal mantan anggota atau masyarakat terpapar paham radikal organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) kembali digelar. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Dharmasraya dan Tanah Datar, cabut baiat massal dan pengucapan sumpah setia jilid III kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) digelar di Kabupaten Limapuluh Kota tepatnya di Aula Kantor Bupati, Kamis (12/5/2022).

Kegiatan deradikalisasi yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar ini diikuti oleh 225 orang dari Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Dharmasraya.

Baca Juga

Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, dalam sambutannya sebelum prosesi pencabutan baiat massal mengajak warga untuk bersama-sama kembali berbaur, bersama membangun nagari, membangun Sumbar dan Indonesia.

"Orang Sumbar sangat cinta NKRI, kontribusinya untuk mengokohkan dan menjaga serta merawat NKRI sungguh besar. Sejarah sudah membuktikannya, ini fakta. Oleh sebab itu, mari kita teruskan semangat perjuangan para pendahulu kita untuk menjadi garda terdepan menjaga NKRI," ujar gubernur.

photo
Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, dalam sambutannya sebelum prosesi pencabutan baiat massal mengajak warga untuk bersama-sama kembali berbaur, bersama membangun nagari, membangun Sumbar dan Indonesia. - (Pemprov Sumbar)

Gubernur menambahkan, tak dipungkiri ada pihak-pihak tertentu yang tidak ingin NKRI kuat, lalu melemahkan dengan berbagai upaya dan cara. Karena itu gubernur mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan serta tidak mudah dihasut atau diadu domba. Tidak lupa gubernur menyampaikan apresiasi pada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya cabut baiat massal.

Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo juga menyampaikan hal senada. Ia mengajak agar warga yang sudah dicabut baiat agar dapat diterima kembali ditengah masyarakat.

"Kita tentu tak ingin ada organisasi atau lembaga yang merongrong kedaulatan negara kita. Kita tak akan membiarkan bibit-bibit organisasi terlarang atau ekstrimis tumbuh di negeri ini, tak ada tempat bagi mereka, dan jangan tertipu daya," sebut Safaruddin.

Prosesi cabut baiat ini diawali dengan pengucapan sumpah secara bersama, dipimpin seorang mantan aktivis NII, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa, Kasrem 032/Wirabraja, Josep Sidabutar, Bupati Limapuluh Kota, Kepala BIN daerah Sumbar, Hendra dan sejumlah pejabat Forkopimda.

Prosesi dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara cabut baiat, dari masing-masing perwakilan kabupaten/kota, lalu menyanyikan bersama lagu Bagimu Negeri. Sebelumnya juga disampaikan testimoni oleh mantan NII yang telah bertaubat serta paparan wawasan kebangsaan ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa, diwawancarai usai acara menyebut, total hingga saat ini telah dicabut baiat sebanyak 1134 orang, dengan rincian 391 di Dharmasraya, 518 di Tanah Datar, dan 225 orang di Limapuluh Kota.

"Sesuai dengan tenggat waktu sebelum 20 Mei, sudah cabut baiat sampai saat ini sebanyak 1134 orang, bertambah 9 orang dari awalnya 1125. Saya ucapkan apresiasi dan terimakasih setinggi-tingginya kepada seluruh anggota NII yang sudah sadar, tanpa paksaan dengan sukarela kembali kepada NKRI," kata Kapolda.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement