Jumat 13 May 2022 17:01 WIB

Pemkot Cirebon Waspadai Hepatitis Misterius

Gugaan sementara, penyakit disebabkan mamin yang tidak terjamin kebersihannya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Dokter Puskesmas memberikan sosialisasi tentang penyakit hepatitis akut. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Dokter Puskesmas memberikan sosialisasi tentang penyakit hepatitis akut. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemkot Cirebon mewaspadai kasus hepatitis unknown etiology (hepatitis akut misterius). Masyarakat pun diimbau untuk lebih menjaga kebersihan untuk mengantisipasi penularan penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, hepatitis akut misterius itu berbeda dengan hepatitis A, B, C, D, dan E. Pasalnya, hasil pemeriksaan laboratorium pada kasus hepatitis akut misterius, tidak ditemukan adanya virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E.

"Berdasarkan penelitian sementara, penyakit hepatitis akut misterius ini lebih banyak menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun, karena orang dewasa lebih memiliki kekebalan tubuh," kata Edy, Jumat (13/5).

Pihaknya menyebutkan, sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab hepatitis akut misterius. Tetapi dugaan sementara, penyakit itu disebabkan makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

"Gejala awal pada penyakit hepatitis akut misterius adalah mual, muntah, diare berat, demam, mata kuning, kejang sampai penurunan kesadaran," ujar Edy.

Edy menjelaskan, dalam penularan hepatitis akut misterius itu, virus masuk melalui oral atau mulut yang kemudian masuk ke rongga dan hati. Karena itu, pihaknya menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati.

Rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih dan tidak bergantian alat makan dengan orang lain. Bila perlu, alat makan direbus sebelum digunakan.

"Hindari menyuapi anak dengan tangan, hindari anak kontak dengan orang sakit. Selain itu, jaga kebersihan rumah dan lingkungan. Intinya, kita lakukan pola hidup bersih (PHBS) dan protokol kesehatan," tegas Edy.

Edy mengungkapkan, antisipasi penyebaran yang dilakukan Dinkes Kota Cirebon di antaranya dengan menyiapkan fasilitas kesehatan sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI. Tak hanya itu, menyediakan formulir khusus apabila ada laporan dan sosialisasi kepada masyarakat.

"Seluruh fasilitas kesehatan, utamanya Puskesmas, sudah melakukan itu di Posyandu. Tapi diakui ada orang tua yang tidak hadir. Makanya nanti setiap ada acara, kita sisipkan sosialisasi hepatitis akut misterius," kata Edy.

Sementara Kepala UPT Puskesmas Perumnas Utara, Junny Setyawati, mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi hepatitis akut misterius di setiap ada Posyandu. "Kita sisipkan sosialisasi. Jadi, tidak hanya memeriksa kembang tumbuh anak, melainkan juga penyuluhan kesehatan kepada orang tua anak. Baik cara memberi makan yang sehat maupun mengasuh anak," tandas Junny. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement