Jumat 13 May 2022 18:50 WIB

Dinkes Garut Sebut Kasus Covid-19 Terkenali Pasca-Libur Lebaran

Hingga saat ini belum ada lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Wisatawan memadati Taman Wisata Air Darajat Pass dalam rangka liburan Tahun Baru 2022 di Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Ahad (2/1). Di tengah tingginya jumlah penggunjung, pemerintah serta Satgas COVID-19 melakukan pengetatan prokes dengan menerapkan jeda bagi pengunjung yang masuk ke Taman Wisata Air Darajat Pass.
Foto: Muhammad Harrel (Mgj01)
Wisatawan memadati Taman Wisata Air Darajat Pass dalam rangka liburan Tahun Baru 2022 di Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Ahad (2/1). Di tengah tingginya jumlah penggunjung, pemerintah serta Satgas COVID-19 melakukan pengetatan prokes dengan menerapkan jeda bagi pengunjung yang masuk ke Taman Wisata Air Darajat Pass.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengeklaim kasus Covid-19 di daerah itu masih terkendali pascalibur Lebaran. Hingga saat ini belum ada lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, berdasarkan data yang ada, penambahan kasus harian masih stabil. Artinya, masih terdapat penambahakan kasus positif Covid-19 setiap harinya, tapi jumlahnya tak terlalu banyak.

Baca Juga

"Tidak ada kenaikan yang signifikan. Sampai saat ini belum ada dampak lonjakan pascaliburan. Namun kami harus menunggu hingga dua pekan ke depan," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/5/2022).

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per 12 Mei 2022, terdapat 14 kasus aktif Covid-19. Sebanyak dua orang menjalani isolasi di rumah sakit dan 12 orang menjalani isolasi mandiri.

Leli menambahkan, pihaknya juga sedang melakukan pengetesan swab antigen kepada para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Dia menargetkan, ada 13.300 ASN yang dapat dites swab antigen hingga akhir pekan ini.

"Laporan terakhir belum ada yang positif. Namun belum semua beres," kata dia.

Menurut Leli, pengetesan swab antigen kepada ASN itu dilakukan sebagai upaya melakukan penelusuran (tracing) kasus Covid-19. Dengan pengetesan itu, diharapkan angka tracing di Kabupaten Garut dapat meningkat, sehingga pada periode berikutnya Kabupaten Garut dapat menerapkan PPKM Level 1.

"Kami juga akan melakukan tes swab ke sekolah kepada siswa dan guru. Minggu depan mulainya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement