Ahad 15 May 2022 15:36 WIB

Survei Kepuasan Terhadap Presiden Turun, Harga Sembako Naik Jadi Alasan Utama

72,8 persen responden menganggap harga minyak goreng sudah sulit dijangkau.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di Pusat Perbelanjaan, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di Pusat Perbelanjaan, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menemukan tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo turun menjadi sebesar 58,1 persen. Angka ini didapatkan berdasarkan hasil survei yang diadakan pada awal Mei 2022. 

Indikator mendapati kenaikan harga bahan pokok menjadi alasan utama turunnya kepuasan Presiden Jokowi (28,9 persen). Menyusul kemudian bantuan tidak merata (10,7 persen), lapangan kerja/pengangguran (8,4 persen), gagal menangani mafia minyak goreng (7,4 persen). 

 

"Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya secara daring pada Ahad (15/5/2022).

 

Apalagi 72,8 persen responden menganggap harga minyak goreng sudah sulit dijangkau. 

Oleh karena itu, 84 persen responden mendukung Presiden Jokowi agar menuntaskan permasalahan yang menyebabkan harga minyak goreng naik. 

 

"Mayoritas responden mendukung Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan kepada Kejaksaan Agung untuk membongkar dan mengusut tuntas mafia minyak goreng," ujar Burhanuddin. 

 

Selain itu, Indikator menemukan 36,9 persen responden menilai keadaan ekonomi nasional pada umumnya buruk. Lalu 30,3 persen responden menganggap kondisi ekonomi baik-baik saja. 

 

"Lebih banyak yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang buruk atau sangat buruk," ucap Burhanuddin. 

 

Diketahui, Berdasarkan hasil survei Indikator pada akhir April lalu, publik yang menyatakan cukup puas dan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di angka 59,9 persen. Praktis hasil survei pada Mei ini menjadikan tren kepuasan terhadap Presiden Jokowi turun lagi. 

 

Tercatat, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke-atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

 

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1228 responden dipilih melalui proses

pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error

survei diperkirakan ±2.9 oersen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. INDIKATOR menjamin wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement