Selasa 17 May 2022 23:04 WIB

PNS Mau Terapkan WFA? Cara Perusahaan ini Bisa jadi Contoh

fleksibilitas dan juga adaptasi adalah kunci bagi Blibli dalam berkembang, serta dinamisme menjadi hal yang dihadapi setiap harinya.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pekerja sedang loading paket-paket pesanan pelanggan siap kirim di Warehouse BliBli berkaitan program belanja Online Nasional (Harbolnas) 2018, Kamis,(13/12/2018). (Sufri Yuliardi)
Pekerja sedang loading paket-paket pesanan pelanggan siap kirim di Warehouse BliBli berkaitan program belanja Online Nasional (Harbolnas) 2018, Kamis,(13/12/2018). (Sufri Yuliardi)

Belakangan ini marak wacana penerapan konsep bekerja Work From Anywhere (WFA) yang digagas oleh Badan Kepegawaian Negara bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurut Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara Satya Negara, skema WFA bisa diambil oleh para ASN asal mencapai target dan kinerja tercapai.

Konsep ini mungkin terdengar baru bagi instansi pemerintah, namun tidak bagi perusahaan teknologi satu ini. Salah satu e-commerce dalam negeri, Blibli sudah menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja atau WFA sejak awal tahun 2022.

Menurut EVP People Operations and General Services Blibli, Sandra Kumalasari Dinata, fleksibilitas dan juga adaptasi adalah kunci bagi Blibli dalam berkembang, serta dinamisme menjadi hal yang dihadapi setiap harinya. Baca Juga: Wacana ASN Gak Masuk Kantor Terus Digenjot, Boleh Kerja di Kampung Halaman?

“Ketika pandemi pada awal tahun 2020, penerapan kebijakan Work From Home bukanlah sesuatu yang benar-benar baru bagi Blibli.  Seiring dengan perkembangan pandemi serta aspirasi dari Bliblioneers (sebutan bagi karyawan Blibli), kami melihat penerapan Work From Anywhere (WFA) merupakan kebijakan paling ideal dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan baik jasmani maupun mental,” jelas Sandra dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/5/2022).

Sandra menjelaskan Bliblioneers diberikan kebebasan untuk memilih tempat kerjanya, mulai dari kantor, rumah, working space, hingga kafe. Ia menyebut, Bliblioneers berhak menentukan pilihannya sendiri dalam menjalankan metode bekerja yang paling tepat bagi mereka, mengingat setiap individu memiliki preferensi, urusan domestik, hingga tantangannya masing-masing.

Di sisi lain, Sandra mengatakan kebijakan WFA tidak menjadi alasan bagi pihaknya untuk menurunkan komitmen dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. “Kami juga menjaga produktivitas Bliblioneers dengan dukungan infrastruktur pekerjaan. Blibli memberikan perangkat/gawai yang mendukung kerja dari mana saja yang dilengkapi dengan sistem keamanan, sehingga data dan informasi tetap dapat dikelola keamanannya.  Tak hanya itu, Blibli mengalihkan beberapa komponen insentif untuk mendukung biaya pribadi yang digunakan untuk bekerja, seperti jaringan internet,” beber Sandra.  

Selama diberlakukannya kebijakan WFA, fakta tidak menunjukkan terjadinya penurunan produktivitas pada karyawan Blibli. Malah menurutnya, antusiasme digital talents untuk bergabung bersama Blibli tetap terjaga. Hal ini dibuktikan lewat ratusan karyawan baru bergabung dalam periode WFA, 230 pelatihan daring, serta lebih dari 24 kali online onboarding secara mulus dilakukan.  

"Blibli berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan inovatif untuk membantu meningkatkan kualitas, mengembangkan juga menjaga Bliblioneers. Untuk memastikan kenyamanan bekerja bagi setiap Bliblioneers kami akan mengkaji ketentuan ini secara berkala dan juga melakukan komunikasi yang komprehensif demi menyelaraskan ekspektasi dan visi antara Blibli dengan tiap karyawan,” pungkas Sandra.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement