Rabu 18 May 2022 16:21 WIB

Empat Peserta UTBK-SBMPTN Lakukan Kecurangan Gunakan Alat Komunikasi

Keempat peserta selanjutkan tidak diperkenankan mengikuti ujian.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Sejumlah peserta menunggu waktu pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (17/5/2022). Sebanyak 29.120 peserta mengikuti UTBK SBMPTN 2022 di UNJ yang berlangsung dalam dua gelombang. Gelombang pertama digelar pada 17-23 Mei dan gelombang kedua 28 Mei-3 Juni 2022. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah peserta menunggu waktu pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (17/5/2022). Sebanyak 29.120 peserta mengikuti UTBK SBMPTN 2022 di UNJ yang berlangsung dalam dua gelombang. Gelombang pertama digelar pada 17-23 Mei dan gelombang kedua 28 Mei-3 Juni 2022. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pelaksana Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (UTBK-SBMPTN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menemukan empat peserta yang melakukan kecurangan. Mereka tertangkap basah menggunakan alat bantu komunikasi elektronik yang diletakkan di kuping.

"Alatnya melekat pada tubuh saja, saya tidak tahu persis bagaimana alat itu bekerja tapi alat tersebut bisa berkomunikasi. Iya betul (ditaruh di kuping)," ungkap Ketua Pelaksana UTBK-SBMPTN UNJ, Suyono, saat ditemui di UNJ, Jakarta Timur, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga

Suyono menuturkan, keempat orang itu merupakan peserta UTBK-SBMPTN 2022 pada hari kedua. Mereka diketahui membawa alat bantu komunikasi untuk membantu mengerjakan soal-soal ujian. Menurut Suyono, modus yang digunakan oleh keempat peserta itu sama, yakni melekatkan alat tersebut pada telinga.

"Saya ketika tahu ditaruh di kuping, saya enggak bisa lihat karena kan perempuan. Ada laki-laki di sesi pagi, ada perempuan, yang siang ini perempuan," jelas dia.

Dia juga mengatakan, keempat peserta tersebut memilih satu program studi yang sama, yakni kedokteran. Tapi, kata Suyono, pihaknya memastikan keempat peserta tersebut tidak memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Setelah ketahuan menggunakan peralatan tersebut, mereka diamankan di ruang sekretariat untuk kemudian dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Akibat dari tindakan tersebut, keempatnya tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian.

"Mereka kita amankan di sekretariat, mereka buat BAP dan tanda tangan BAP atas segala kejadian yang dilakukan. Mereka kami amankan sampai selesainya pelaksanaan tes. Mereka tidak ikut tes dan kami silahkan untuk pulang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement