Rabu 18 May 2022 17:24 WIB

Kota di Prancis Ini Bolehkan Muslimah Berenang dengan Burkini

Pemakaian burkini diizinkan di kolam renang yang dikelola negara.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Wanita berenang menggunakan burkini. Kota di Prancis Ini Bolehkan Muslimah Berenang dengan Burkini
Foto: EPA
Wanita berenang menggunakan burkini. Kota di Prancis Ini Bolehkan Muslimah Berenang dengan Burkini

REPUBLIKA.CO.ID, GRENOBLE -- Wanita Muslim di Grenoble, Prancis sekarang diizinkan mengenakan pakaian renang burqa-bikini atau burkini di kolam renang yang dikelola negara. Keputusan itu keluar setelah dewan kota mengadakan pemungutan suara dengan hasil 27-2 untuk membolehkan burkini

Dilansir dari United Press International (UPI), Selasa (17/5/2022), setelah debat panjang selama 2,5 jam, anggota dewan kota Prancis Tenggara memilih mengizinkan perubahan aturan pakaian renang. Ini dinilai lebih dekat dengan upaya Wali Kota Grenoble ric Piolle untuk mengadopsi peraturan renang yang lebih permisif.

Baca Juga

"Keinginan kami adalah menyingkirkan pembatasan yang tidak masuk akal. Ini termasuk (mengizinkan) telanjang dada dan kostum renang yang memberikan perlindungan ekstra untuk perlindungan matahari atau keyakinan. Ini bukan tentang mengambil posisi untuk atau menentang burkini secara khusus," kata Piolle menjelang pemungutan suara. 

Burkini diciptakan oleh Aheda Zanetti dari Australia. Ini adalah pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh yang sebagian besar dikenakan oleh wanita Muslim yang menggabungkan tampilan burqa dan bikini

Pakaian ini hanya memperlihatkan wajah, kaki, dan tangan pemakainya. Pakaian renang konservatif sebelumnya telah menjadi sumber ketegangan di Prancis, dengan burkini dilaporkan meningkatkan kekhawatiran tentang Islamisasi di Prancis sekuler.

Penegakan larangan burkini dianggap ilegal di Prancis pada 2016, dengan pengadilan administrasi tertinggi negara itu mengutip pelanggaran kebebasan mendasar untuk putusan tersebut. Sebelum perubahan aturan pakaian renang Grenoble, ketegangan terkait burkini tidak jarang terjadi di kota itu, di mana protes terkait mulai pecah pada 2018.

Aktivis dengan Alliance Citoyenne, sebuah organisasi komunitas akar rumput, memimpin protes berburkini pada 2020 dan 2021 untuk mendukung mengizinkan pakaian renang di kolam renang Grenoble. Setelah pemungutan suara Senin, mereka yang menentang keputusan tersebut termasuk pemimpin Republik Laurent Wauquiez, presiden Dewan Regional Auvergne-Rhône-Alpes.

"Dengan mengizinkan pemakaian burkini di kolam renang kota, Eric Piolle secara definitif melanggar sekularisme dan nilai-nilai Republik kita," cicit Wauquiez di Twitter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement