REPUBLIKA.CO.ID, SLOVENIA -- Dengan sumbangan Qatar, Pusat Islam Slovenia akan menjadi landmark Islam di Eropa. Ini merupakan mimpi bagi Muslim Slovenia yang menjadi kenyataan setelah pertama kali direncanakan 50 tahun yang lalu.
Pusat Islam Slovenia di Ljubljana merupakan bukti penyebaran nilai-nilai Islam dan mempromosikan prinsip-prinsip moderat. Ini merupakan salah satu pusat Islam yang dirancang paling indah di Eropa.
Pusat Islam Slovenia menjadi salah satu pusat budaya Islam terpenting di wilayah tersebut mengingat kegiatan dan layanannya. Pusat tersebut diresmikan oleh Presiden Slovenia Borut Pahor dan juga Amir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.
Selama hampir satu abad, umat Islam telah tinggal di negara ini. Mereka sudah 50 tahun mengajukan permohonan izin kepada pemerintah setempat untuk membangun rumah ibadah dan pusat budaya yang mewakili simbol identitas mereka.
Masjid tersebut juga dibangun sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan generasi muda dan langkah untuk meningkatkan integrasi mereka di negara yang merupakan salah satu bekas republik Yugoslavia. Direktur Pusat Islam Slovenia Harris Mortajek mengatakan pekerjaan masjid dimulai pada 2008, ketika desainnya dipilih dari 44 desain lainnya. Qatar adalah negara yang menyumbang 28 juta euro (Rp 382 miliar) untuk membangun pusat ini dari total biaya 35 juta euro (Rp 536 miliar).
Dengan bantuan yang diberikan oleh Qatar ini, pusat tersebut menjadi kenyataan di lapangan. Sisanya merupakan sumbangan dari masyarakat Slovenia.