Kamis 19 May 2022 15:21 WIB

Lemhannas Sebut Pandemi Ubah Tatanan Politik Dunia

Bergulirnya revolusi 5.0, menuntut negara di dunia untuk bergerak dengan lebih cepat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas Mayjen M Sabrar Fadhilah.
Foto: Puspen TNI
Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas Mayjen M Sabrar Fadhilah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan politik baru dunia dengan munculnya beberapa kebijakan pemerintahan. Kebijakan itu terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.

"Pandemi yang terjadi dalam jangka panjang akan berdampak pada ketahanan nasional sebuah negara," kata Andi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas Mayjen M Sabrar Fadhilah pada acara Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangkaian HUT Ke-57 Lemhannas di gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2022).

Di sisi lain, lanjut dia, pandemi Covid-19 memaksa banyak pihak mengalibrasi hubungan internasionalnya .Namun, pada saat yang bersamaan dengan makin besarnya pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketiadaan interaksi fisik cenderung mendisrupsi cara hidup, termasuk geopolitik suatu negara.

Menurut Sabrar, respons kepemimpinan yang solid dengan visi yang jelas sangat perlu untuk mengambil peluang. Tujuannya agar negara bisa melewati krisis setelah pandemi ini menyambut new normal untuk bergerak menuju transformasi geopolitik 5.0.

Sementara itu, dengan bergulirnya revolusi 5.0, menuntut negara di dunia untuk bergerak dengan lebih cepat, mampu beradaptasi, dan mengintegrasikan diri secara utuh dengan transformasi digital. Langkah itu juga untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, optimistis, dan mempertahankan eksistensi agar dapat menciptakan negara maju serta berkembang.

Oleh karena itu, kata Sabrar, harus pandai-pandai membaca peta baru pada era pandemi Covid-19 ini untuk kepentingan nasional. Di samping itu, melakukan lompatan kuantum (quantum leap), yaitu lompatan jauh ke depan, melakukan akselerasi transformasi digital, dan kebijakan yang mengatasi kesenjangan digital.

Sehingga mampu mengakomodasi semua masyarakat dan kepentingan layanan publik menuju masyarakat 5.0. Mencermati hal tersebut, Lemhannas sebagai organisasi yang menganut manajemen modernsudah semestinya mengembangkan kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional menuju era geopolitik 5.0.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement