Senin 30 Jun 2025 19:26 WIB

Gubernur Lemhannas Ungkap Perang Israel Vs Iran Pengaruhi Indonesia

Penting sekali kita harus terus menumbuhkan jiwa keindonesiaan sejati.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Lemhannas Tubagus Ace Hasan Syadzily.
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Gubernur Lemhannas Tubagus Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menyoroti berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia turut mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Gubernur Lemhannas Tubagus Ace Hasan Syadzily menyoroti perang Rusia-Ukraina yang hingga saat ini belum menunjukkan perkembangan menggembirakan.

Belum lagi, terjadi ketegangan di Timur Tengah akibat perang Israel versus Hamas mewakili Palestina. Terakhir, perang Israel versus Iran yang melibatkan negara adidaya Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

Menurut Ace, kondisi itu menunjukkan dinamika geopolitik global telah berkelindan dan mempengaruhi berbagai dimensi di setiap negara, termasuk Indonesia di dalamnya. Dia menilai, perang antara Israel dan Iran dapat mempengaruhi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan keamanan Indonesia. 

"Pelajaran yang dapat kita ambil bahwa efek psikologis dari ketegangan antar negara itu pasti akan berpengaruh terhadap geoekonomi," kata Ace saat berpidato dalam acara Gebyar Wawasan Kebangsaan 2025 di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).

Ace menyatakan, daya tahan sistemis suatu bangsa diperlukan di tengah dinamika global belakangan ini. "Kita butuh daya tahan sistemis, suatu daya tahan yang kita hadapi di tengah disrupsi global, polarisasi sosial, serta infiltrasi ideologi di tengah luar biasa begitu besar tantangan dari kecerdasan buatan dan dari krisis ekologi yang dihadapi oleh kita," kata Ace.

Menurut dia, melalui daya tahan sistemis tersebut, bangsa Indonesia akan mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia meyakini, daya tahan sistemis dapat dicapai dengan memupuk integritas dan nilai-nilai yang bersumber dari empat konsensus kebangsaan.

"Karena itu, penting sekali kita harus terus menumbuhkan jiwa keindonesiaan sejati, utuh, dan mumpuni agar kita menjadi bangsa yang mandiri, berkarakter, dan berjati diri dalam menghadapi situasi ketidakpastian global yang saat ini kita hadapi," ujar Ace.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement