Jumat 20 May 2022 05:51 WIB

Jelang 100 Tahun, PBNU akan Gelar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban

Muktamar akan digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Jelang 100 Tahun, PBNU akan Gelar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Jelang 100 Tahun, PBNU akan Gelar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban sebagai salah satu agenda menjelang 100 tahun NU yang akan digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Menuju 100 tahun mau melakukan serial halaqoh intensif tentang fiqih peradaban mulai Juli mendatang," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat berkunjung ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH M. Zuhri Zaini, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Ia juga mengenang Ponpes Nurul Jadid, meskipun dalam waktu singkat hanya dua pekan karena saat itu Gus Yahya dikirim untuk mengikuti pelatihan manajemen pesantren yang digelar di Pesantren Nurul Jadid Paiton. Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan adanya beberapa pesantren yang masih tradisional, namun digunakan untuk jangkar hubungan internasional seperti Ponpes Nurul Jadid.

"Pesantren Nurul Jadid bagian dari pilar tradisional Gus Dur untuk urusan internasional. Ada beberapa pesantren yang sering digunakan di antaranya Paiton dan Pati," tuturnya.

Menurutnya, jaringan internasional Gus Dur itulah yang kini bisa dinikmati NU karena Gus Dur terus membangun jaringan internasional, meskipun sudah tidak lagi menjadi presiden. "Gus Dur itu membangun jaringan internasional hingga 2008, baru dilanjutkan Paklek Mus (Gus Mus) dan mulai 2011 saya ikut dan keterusan sampai sekarang," katanya.

Gus Yahya juga menceritakan pada KH Zuhri Zaini tentang agenda 100 tahun NU yang akan menggelar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban dan dalam muktamar itu, salah satunya akan menggelar berbagai halaqoh yang akan dilakukan di pesantren Nurul Jadid Paiton. Sementara KH Zuhri Zaini mengatakan Nurul Jadid sering digunakan untuk agenda-agenda PBNU.

Saat Gus Dur masih hidup juga sangat sering mampir ke sana. "Banyak agenda PBNU. Saya bersyukur bisa didatangi Ketua Umum PBNU, dulu Gus Dur juga sering main ke sini," tuturnya.

Setelah dari Ponpes Nurul Jadid, Gus Yahya juga berkunjung ke Pesantren Zainul Hasan Genggong untuk bersilaturahim dengan KH Mutawakil Alallah serta ramah tamah dengan seluruh pengurus PCNU Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo dan PCNU Kraksan. Selanjutnya ziarah ke makam para pendiri Pesantren Genggong.Kedatangan Gus Yahya di dua pesantren di Kabupaten Probolinggo didampingi oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua PBNU Amin Said Husni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement