Kamis 19 May 2022 23:11 WIB

IDI: Peluang Lonjakan Covid-19 Pascamudik Rendah

Tingkat vaksinasi di Indonesia sudah tinggi.

Virus corona (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan peluang terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pascamudik Lebaran pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini karena tingkat vaksinasi sudah tinggi.

"Sekarang ini yang sudah divaksinasi kan persentasenya tinggi sekali sehingga kekhawatiran itu masih ada, namun tidak besar," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Dia mengatakan pada masa mudik Lebaran tahun-tahun sebelumnya, jumlah masyarakat yang divaksinasi Covid-19 di Indonesia masih rendah sehingga terjadi lonjakan kasus Covid-19 pascamudik."Dulu pada waktu lonjakan itu, yang divaksinasi masih belum mencapai target, masih rendah sehingga terjadi lonjakan," katanya.

Zubairi menjelaskan masyarakat yang sudah divaksinasi dua kali akan memiliki risiko lebih rendah untuk tertular Covid-19 dan jika tetap tertular, tidak menimbulkan gejala yang berat.

Meskipun demikian, pihaknya menyoroti banyaknya masyarakat yang melaksanakan mudik Lebaran karena berpotensi menambah kasus Covid-19 dalam jumlah yang signifikan."Walaupun positivity rate-nya rendah banget, kurang dari tiga persen, namun yang ikut perjalanan mudik Lebaran kan banyak banget, di atas 50 juta (orang, red.) sehingga persentase yang rendah kalau kali puluhan juta (orang, red.) ya agak mengkhawatirkan," katanya.

IDI mengatakan belum bisa memastikan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pascamudikLebaran.Dia menambahkan butuh waktu sekitar dua hingga empat pekan ke depan untuk memastikan kondisi Covid-19 di Indonesia pascamudik.

"Mungkin kita perlu menunggu dua sampai empat minggu lagi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement