REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Permintaan daging sapi maupun kerbau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini masih stabil dan belum terpengaruh penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi. "Alhamdulillah pelanggan saya tetap membeli daging sapi seperti sebelum-sebelumnya. Mereka tidak terpengaruh dengan kabar terjadi wabah PMK di berbagai daerah," kata Penjual Daging Sapi dan Kerbau di Pasar Bitingan Masriah di Kudus, Sabtu (21/5/2022).
Ia mengakui, sebagian besar pelanggannya merupakan pemilik usaha warung makan sehingga setiap hari mereka membeli daging sapi maupun kerbau sesuai kebutuhan. Diakui ada salah satu pelanggannya yang menanyakan jaminan keamanan dagingnya karena ada wabah PMK.Meskipun sudah banyak daerah yang menemukan kasus sapi terpapar PMK, pembelian daging sapi masih stabil karena sehari bisa mencapai 2 kuintal daging sapi, sedangkan daging kerbau sesuai pesanan.
Pemerintah juga sudah menjamin PMK tidak menular ke manusia dan dagingnya juga bisa dikonsumsi dengan cara dimasak yang benar. Untuk pasokan daging dari rumah potong hewan, imbuh dia, sejauh ini masih lancar dan belum ada informasi mulai kesulitan.
"Jika ada kesulitan mendapatkan sapi di pasaran, tentunya bisa mendongkrak harga jual di pasaran. Untuk saat ini harga jual daging sapi stabil dengan harga Rp125.000 per kilogram, sedangkan kerbau Rp135.000/kg," ujarnya.
Sularti, pedagang daging sapi lainnya menambahkan, sejauh ini pasokan daging sapi dari rumah potong hewan lancar tetapi informasi dari pemasok mulai ada kesulitan mendapatkan sapi sesuai kebutuhan di pasaran. "Jika sapi dari luar daerah tidak boleh masuk ke Kudus, tentunya jangka panjang bisa memengaruhi pasokan sehingga bisa berdampak pada harga jualnya," ujarnya.