REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lonjakan besar jamaah terjadi di Masjid Gyanvapi pada sholat Jumat setelah area wudhu (wuzukhana) di kompleks masjid disegel atas perintah pengadilan distrik Varanasi.
Dilansir dari laman Indian Express pada Sabtu (21/5/2022), dengan jumlah jamaah yang di luar kapasitas masjid, maka beberapa orang dipulangkan oleh panitia pengelola. Sekretaris bersama Komite Masjid Anjuman Intazamiya, SM Yaseen mengatakan, dugaan jamaah lebih tinggi pada sholat Jumat, maka mereka mengeluarkan seruan pada Kamis malam. Mereka meminta para jamaah untuk menahan diri dari mengunjungi masjid dalam jumlah besar.
Dia mengatakan, panitia telah mengimbau para jamaah untuk lebih memilih sholat Jumat di masjid-masjid yang terletak di sekitar mereka. Kemudian menambahkan bahwa mereka juga diminta untuk berwudhu di rumah sebelum datang ke masjid Gyanvapi.
“Tapi namazi muncul dalam jumlah besar hari ini karena penasaran. Itu karena perkembangan terakhir seperti penyegelan wuzukhana dan survei baru-baru ini terhadap kompleks masjid oleh komisi yang dibentuk pengadilan. Masjid ini memiliki kapasitas untuk menampung maksimal 2.500 orang," kata dia.
"Kami telah mengerahkan sukarelawan untuk mengirim orang kembali begitu ruang masjid penuh. Orang-orang mematuhinya dan sholat dilakukan dengan damai,” lanjut Yaseen.
Pada hari-hari lain, sebanyak 200 hingga 500 orang melakukan sholat di masjid pada satu waktu, akan tetapi ada sekitar 1.000 orang pada Jumat ini. Kedatangan jamaah juga meningkat pada Jumat pertama setelah Idul Fitri awal bulan ini.
Kedatangan jamaah sholat Jumat di masjid telah meningkat sebelum pembongkaran masjid Babri di Ayodhya pada 1992. Kehadiran jamaah juga tetap tinggi selama beberapa hari Jumat setelah pembongkaran masjid itu.