REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Proyek Strategis Nasional Jalan Trans Papua Barat jalur Mameh-Windesi sepanjang 120 kilometer (km) terus berjalan secara bertahap dan untuk tahun anggaran 2022 telah dianggarkan untuk 36 km.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Papua Barat Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR menargetkan jalur ini rampung pada 2024.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.1 Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah IV Bintuni Papua Barat Zaki Akram mengatakan, progres 2021 Trans Papua Barat jalur Mameh-Windesi telah dilakukan pengaspalan 13 kilometer pada segmen satu dan 7 kilometer pada segmen dua. "Proyek Strategis Nasional jalan Trans Papua Barat jalur Mameh-Windesi pembangunannya dilakukan secara bertahap sesuai usulan anggaran," ujar Zaki Akram, di Manokwari, Sabtu (21/5/2022).
Ia mengatakan pengerjaan lanjutan pada jalur Mameh-Windesi di tahun anggaran 2022, telah dianggarkan untuk 36 km dalam dua segmen pengerjaan, yakni segmen pertama sepanjang 26 km, dan segmen kedua 10 km. "Pekerjaan di lapangan masih berjalan, karena untuk tahun anggaran 2022 ini kami pastikan 36 kilometer dalam dua segmen akan tuntas sebelum kontraknya berakhir pada 31 Desember," katanya.
Dia tidak menampik dengan berbagai kendala yang dihadapi di lapangan seperti kondisi alam dan letak geografis maupun akses telekomunikasi di daerah-daerah blank spot. "Tetapi kendala itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus bekerja, dan kami juga harapkan dukungan dari masyarakat lokal sepanjang jalur Trans Mameh-Windesi untuk sama-sama menyukseskan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo demi kemajuan pembangunan infrastruktur Papua Barat," ujarnya.
Trans Papua dan Papua Barat merupakan proyek strategis nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang ditargetkan akan menembus jalan sepanjang 3.462 km.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua dengan membangun Jalan Trans Papua dengan total panjang 3.462 km. "Infrastruktur ini akan membuka wilayah yang masih terisolasi selama ini, serta meningkatkan akses dan konektivitas baik dari darat maupun multimoda," ujar Basuki dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR.
Pada 2021, penanganan Jalan Trans Papua di Papua mencapai 139 km dan di Papua Barat mencapai 120 km yang meliputi pembangunan jalan baru, serta pembukaan jalan dan peningkatan struktur/perkerasan. Alokasi anggaran pembangunan infrastruktur tahun anggaran (TA) 2021 untuk Provinsi Papua Barat dialokasikan sebesar Rp 3,75 triliun. Perinciannya, Rp 543,27 miliar digunakan untuk bidang SDA, jalan dan jembatan Rp 2,66 triliun, permukiman Rp 312,23 miliar dan perumahan Rp 228,83 miliar.
Saat ini progres fisik pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua Barat sebesar 44,09 persen dan keuangan sebesar 42,9 persen.