Ahad 22 May 2022 18:20 WIB

Aisyiyah Berperan Strategis Perkokoh Tiang Negara

Peran Aisyiyah tentu sangat strategis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Aisyiyah Berperan Strategis Perkokoh Tiang Negara. Foto:   logo
Foto: tangkapan layar google
Aisyiyah Berperan Strategis Perkokoh Tiang Negara. Foto: logo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) mengucapkan selamat Milad yang ke-105 kepada PP 'Aisyiyah. Ketua KPRK MUI Dr Siti Marifah menyampaikan, perjalanan panjang 'Aisyiyah mengiringi perjalanan lahirnya suatu Bangsa dan berperan besar dalam memperkokoh tiang negara.

"Peran Aisyiyah tentu sangat strategis dalam menyiapkan perempuan-perempuan yang merupakan tiang negara. Sebab jika perempuan baik maka baiklah negara itu. Sekali lagi, selamat hari lahir dan terus berkhidmat untuk agama dan bangsa," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (22/5/2022).

Baca Juga

Putri sulung Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu berpandangan, peran 'Aisyiyah sangat fokus dalam menyiapkan generasi muda melalui jalur pendidikan dengan mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Raudhatul Athfal (RA), Taman Kanak-Kanak (TK) maupun tingkat dasar.

"Karena sejatinya ibu adalah madrasatul ula sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya. 'Aisyiyah mengadopsi pola asuh orang tua ke dalam pendidikan formal balita dan tingkat dasar. Tentunya juga menyiapkan SDM perempuan yang dapat berkiprah di berbagai bidang termasuk pendidikan," jelasnya.

Kini, menurut Siti, terdapat tantangan yang harus dihadapi dengan berbagai persiapan. Tantangannya ialah harus menyiapkan SDM perempuan dan generasi penerus yang memahami teknologi dan bijak menggunakan teknologi. Era digital tidak dapat dihindari dan pengaruhnya berperan dalam membentuk pola pikir seseorang.

"Maka jika tidak dilakukan filterisasi terhadap pengaruh teknologi yang buruk maka akan memberi dampak negatif pada sikap, karakter, dan pola pikir generasi muda. Karena teknologi seperti dua sisi mata uang. Maka teknologi harus dimanfaatkan untuk hal yang positif dan maslahat," ujarnya.

Siti menuturkan, tantangan berikutnya di era digital ini yaitu melakukan langkah-langkah preventif terhadap pengaruh teknologi yang negatif. Seperti pornografi, pornoaksi, sadisme, kekerasan dengan segala bentuknya, maupun paham-paham yang bertentangan dengan agama dan nilai-nilai budaya bangsa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement