Ahad 22 May 2022 22:19 WIB

Korban Selamat Minta Aparat Evaluasi Tuntas Kecelakaan Bus di Ciamis

Korban selamat kecelakaan bus di Ciamis minta penyebab kecelakaan diusut segera

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kondisi bus Pariwisata menabrak rumah warga di Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Sebanyak empat orang tewas dan 24 orang luka-luka dalam kejadian tersebut.
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Kondisi bus Pariwisata menabrak rumah warga di Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Sebanyak empat orang tewas dan 24 orang luka-luka dalam kejadian tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Agus Sukamto (50), salah satu korban selamat asal Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, meminta kepada pihak terkait untuk mengevaluasi tuntas penyebab kecelakaan bus pariwisata di Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat. Kecelakaan itu telah menewaskan empat orang dan puluhan lainnya luka-luka.

"Kami minta evaluasi dari Kapolri, Menteri Perhubungan, sampai tingkat bawah terkait peristiwa yang terjadi, karena ini menyangkut keselamatan banyak orang," kata Agus saat ditemui di Tangerang, Ahad (22/5/2022).

Baca Juga

Menurutnya, pihak terkait dalam hal ini kepolisian harus cepat segera mengusut penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut, agar tidak berkembang isu-isu yang belum tentu benar tentang penyebabnya. "Kalau kami ini pengguna saja, kewenangan itu ada pada polisi atau dishub menyangkut ini. Kan yang berkembang sekarang karena rem blong, saya rasa kalau mobil baru nggak masuk di akal," katanya.

Selain itu, kata Agus, pihaknya pun berharap polisi dapat segera menemukan keberadaan sopir yang membawa rombongannya itu. Karena dari informasi, sopir bus pariwisata tersebut menghilang saat dilakukan perawatan di Puskesmas Panjalu. "Informasi dari teman-teman kepolisian sopirnya nggak tahu ke mana, jadi belum tahu," tuturnya.

Agus menambahkan, atas adanya peristiwa ini pihaknya pun mendorong pemerintah dapat melakukan penguatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari setiap Perusahaan Otobus (PO) dalam memenuhi standar sarana dan prasarana keselamatan. "Tim KNKT harus segera mengevaluasi karena ini menyangkut keselamatan semua orang. Bahkan Pak Presiden juga sudah mewanti-wanti terkait keselamatan ini. Sekarang malah banyak kejadian lagi seperti terjadi di Mojokerto dan sebagainya, jadi benar harus di evaluasi kembali bersama," kata dia.

Agus juga menyampaikan terima kasih kepada petugas dan warga setempat yang telah membantu mengevakuasi dan melayani para korban saat terjadi kecelakaan. "Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kades setempat yang berperan dengan masyarakat, tokoh-tokoh serta teman-teman medis dari puskesmas," kata Agus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement