REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah dibentuk. Koalisi ini dibangun oleh tiga partai yaknu Golkar, PAN, dan PPP dalam mengahapi pemilu dan pemilihan presiden 2024.
Saat ini, nama yang muncul sebagai calon presiden adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Bagaimana peluang tokoh yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut?
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional, R. Siti Zuhro, menyatakan bahwa peluang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) sangat terbuka untuk ikut pilpres 2024. Apalagi bila ia mampu menunjukkan karya-karyanya yang bermanfaat bagi rakyat.
"Posisi Golkar sebagai partai besar sangat menguntungkan karena tidak perlu berkoalisi dengan banyak partai untuk mengusung capres-cawapres. Golkar cukup berkoalisi dengan satu partai menengah, sudah bisa mengusung capres-cawapres," kata Siti Zuhro Senin (23/5/2022).
Terkait elektabilitas, Zuhro mengatakan sejauh ini mesin Partai Golkar belum dihidupkan secara total karena pendaftaran capres-cawapres baru akan dilakukan September 2023.
Menurutnya, ketika mesin partai sudah dihidupkan dan dimaksimalkan, tak tertutup kemungkinan tingkat preferensi dan kesukaan serta dukungan terhadap AH akan meningkat.
"Artinya, mesin Partai Golkar dan koalisinya harus mensosialisasikan secara intensif dan substantif paslon AH. Apa yang ingin dilakukan bila jadi presiden. Sejauh mana janji itu bisa dikonkritkan," katanya.
Zuhro melanjutkan AH juga perlu menggandeng sosok yang bisa mendongkrak keterpilihannya dalam pilpres. Dia menyampaikan sosok yang tepat untuk mendampingi AH adalah sosok yang berprestasi dan diakui publik secara luas, tidak tersangkut pelanggaran etika dan hukum atau terkait korupsi.
"Calon perempuan bisa dipertimbangkan untuk memenangkan pilpres," katanya.
Mengenai koalisi yang dibangun Golkar bersama PAN dan PPP, Zuhro mengatakan kekuatan mereka sudah sangat cukup untuk menghadapi Pilpres 2024. Memang, dari perolehan kursi, Golkar mempunyai 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi.
Jika ditotal, perolehan kursi ketiga partai itu adalah 148 kursi. Salah satu syarat mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024 adalah memenuhi ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen kursi di DPR.
Dengan 148 kursi, ketiga partai tersebut sudah memenuhi persyaratan yaitu minimal 115 kursi, dari total 575 kursi di DPR.
"AH adalah calon yang prospektif," tutur Siti Zuhro yang merupakan Profesor Riset BRIN.