Senin 23 May 2022 17:40 WIB

Wamenkes: Cuti Bersama Lebaran 2022 tidak Meningkatkan Kasus Covid-19

Situasi tersebut karena antibodi yang dimiliki masyarakat sudah lebih baik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono mengatakan, kasus Covid-19 di tanah air tidak mengalami peningkatan pada cuti bersama lebaran tahun 2022.
Foto: PxHere
Ilustrasi. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono mengatakan, kasus Covid-19 di tanah air tidak mengalami peningkatan pada cuti bersama lebaran tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kasus Covid-19 di tanah air tidak mengalami peningkatan pada cuti bersama lebaran tahun 2022. Dante mengatakan, situasi tersebut karena antibodi yang dimiliki masyarakat sudah lebih baik. 

"Cuti lebaran bersama ini tidak meningkatkan kasus Covid-19. Jadi kelihatannya kita sudah mulai merasa agak pede terhadap situasi ini," kata Dante dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Dante mengatakan, penelitian antibodi terhadap Covid-19 telah diselenggarakan dua kali, yaitu pada Desember 2021 dan Maret 2022. Hasilnya diketahui pada Maret 2022, sudah ada 99,6 (persen) masyarakat yang diperiksa antibodinya sudah menunjukan hasil positif sehingga kebal terhadap Covid-19.

"Ini yang mungkin menunjukan kasusnya tidak terlalu tinggi, karena kita mempunyai kekebalan tubuh yang mungkin didapat dari infeksi yang tidak diketahui, OTG, atau dapat dari vaksinasi," ucapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, Kemenkes juga melakukan evaluasi terhadap vaksinasi. Dante menjelaskan, ada 410 juta dosis vaksin yang sudah disuntikan. Dengan demikian, total 61,74 persen populasi masyarakat Indonesia sudah menerima dosis vaksinasi lengkap.

"Ini akan kita kejar terus sampai target yang ditetapkan oleh WHO sebesar 70 persen dari vaksinasi lengkap pada bulan Juni ini akan tercapai. Kalau kita sudah mencapai 70 persen kita akan mencapai herd immunity dari total populasi yang disuntik sebesar 70 persen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement