Sabtu 28 May 2022 20:46 WIB

8 Fakta Misteri KKN di Desa Penari Menurut Kuncen Rowo Bayu

8 Fakta Misteri KKN di Desa Penari Menurut Kuncen Rowo Bayu

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
KKN di Desa Penari 2022
KKN di Desa Penari 2022

VIVA – Fakta misteri KKN di Desa Penari yang sedang ramai diperbincangkan. Kisah horor ini diangkat dari thread Twitter yang ramai lalu dibuatkan sebuah film yang tayang di Bioskop pada tanggal 30 April 2022 berjudul ‘KKN di Desa Penari’. 

Film tersebut mengalami penundaan tayang selama dua. Namun, hal itu tidak membuat antusias penonton memudar. Setelah film tersebut resmi rilis, antusias penonton yang penasaran dengan film tersebut masih membludak hingga menjadi viral di berbagai media sosial. 

Tingginya angka penonton film ‘KKN di Desa Penari’, membuat banyak masyarakat yang penasaran dengan keaslian cerita tersebut. Penikmat film tersebut bertanya-tanya apakah cerita itu fiksi atau memang benar terjadi. Fakta terbaru menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di situs wisata Rowo Bayu, Banyuwangi menurut Pak Saji, kuncen situs, Rowo Bayu. Pak Saji menuturkan bahwa ia mempunyai data yang real tentang kisah KKN di Desa Penari yang merenggut dua nyawa. Tak hanya Pak Saji, Pak Sudirman juga ikut membeberkan kebenaran kisah KKN di Desa Penari. 

Diangkat dari cerita horor yang viral di Twitter pada tahun 2019 ini dibintangi oleh Tisaa Biani dan Achmad Megantara. Simak delapan fakta misteri KKN di Desa Penari berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber .

1. Waktu Kejadian

Menurut Pak Sudirman, selaku pengelola dan penjaga Rowo Bayu mengatakan bahwa kejadian yang sebenarnya terjadi pada tahun 2008. Berbeda dengan cerita yang viral di Twitter yang menyebutkan tahun kejadian terjadi pada tahun 2009. 

2. Jumlah Anggota KKN Sebenarnya

Jumlah mahasisa yang mengikuti KKN menurut Pak Saji ternyata sama dengan cerita yang diangkat oleh SimpleMan berisi enam orang mahasiswa. Enam orang mahasiswa tersebut terdiri dari Widya, Nur, Ayu, Bima, Wahyu dan Anton. 

3. Dua Orang yang Meninggal

Menurut fakta yang diberikan oleh Pak Sudirman, dua orang yang meninggal adalah sepasang kekasih. Berbeda dengan cerita yang diangkat oleh akun Twitter SimpleMan, dalam cerita tersebut yang meninggal adalah Bima dan Ayu.

4. Meninggal Setelah Dijamu Makanan

Jika dibanding dengan kisah Pak Saji selaku kuncen Desa Rowo Bayu, dua orang itu merupakan sepasang kekasih yang meninggal setelah dijamu makanan oleh para ‘penunggu hutan’ yang mereka temui di lokasi bagian atas Rowo Bayu dan diundang bertamu ke rumahnya. Disana dua mahasiswa ini diberikan makanan dan minuman dan dibungkuskan untuk dibawa pulang. Bahkan, ‘penunggu hutan’ tersebut bercerita kepada dua mahasiswa itu bahwa desa itu bernama Desa Penari. 

Setelah selesai bertamu ke rumah orang yang mereka temui di hutan, dua mahasiswa ini pulang dengan membawa makanan yang telah dibungkus. Setelah sampai, mereka menceritakan kembali peristiwa yang mereka alami di atas Rowo Bayu, namun tidak ada temannya yang percaya. Berusaha meyakinkan, dua mahasiswa ini menunjukkan bungkusan makanan yang mereka bawa, setelah dibuka ternyata berisikan kepala monyet yang penuh dengan darah. 

5. Kejadian Setelah Dijamu Makanan

Tak lama, setelah dua orang mahasiswa yang bertamu itu membawa pulang kepala monyet, yang laki-laki meninggal dunia beberapa hari kemudian. Disusul juga dengan yang perempuan meninggal dunia satu bulan kemudian setelah kejadian. 

Dalam cerita SimpleMan, yang mengalami kejadian bertemu ‘penunggu hutan’ adalah Widya dan Wahyu. Namun, dalam cerita SimpleMan Widya dan Wahyu tidak meninggal.

6. Penulis Masih Belum Diketahui

Sampai saat itu, penulis cerita KKN di Desa Penari belum diketahui. Kisah tragis ini masih menyimpan misteri hilangnya nyawa dua orang mahasiswa KKN di Desa Penari. Yang sebenarnya pemintaan untuk dirahasikan adalah permintaan narasumber asli. 

7. Rentang Waktu Penulisan Thread KKN di Desa Penari

Akun SimpleMan menulis thread tentang KKN di Desa Penari memakan waktu selama 16 hari. Kisah ini diambil dari dua versi, yang pertama pada 24 Juni 2019 hingga 5 Juli 2019 untuk versi Widya. Sedangkan versi yang kedua dari versi Nur yang ditulis selama 5 hari dari tanggal 20 Juli 2019 hingga 25 Juli 2019. 

8. Pesan Moral

Selain sensasi horor yang didapat dari kisah ini, ada pesan moral yang bisa didapat dari cerita KKN di Desa Penari. Keharusan untuk menjaga tata krama di mana pun memijakkan kaki. Tidak melakukan larangan-larangan yang sudah diberitahu oleh warga setempat. Menghargai adat istiadat yang berlaku di mana kaki dipijakkan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement