REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Sinar Mas Land bersama Mitbana, perusahaan konsorsium Mitsubishi Corporation dan Surbana Jurong, menyambut kehadiran Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar di kawasan (Transit-Oriented Development) TOD yang dikembangkan oleh kedua perusahaan di BSD City pada Selasa (31/5/2022). Dalam kunjungan ini, Menteri Gan Kim Young juga didampingi oleh delegasi dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Badan Pengembangan Ekonomi Singapura, Enterprise Singapore dan Federasi Bisnis Singapura.
Mitbana dan Sinar Mas Land bersama delegasi mengunjungi lokasi proyek TOD dan memperkenalkan BSD City sebagai lokasi proyek tersebut sekaligus sebagai pengembangan skala kota yang berkembang pesat di Jabodetabek. Kunjungan ke kawasan TOD merupakan bagian dari agenda Menteri Gan Kim Young ke sejumlah perusahaan Singapura di Indonesia.
Terletak di kawasan Intermoda BSD City, proyek TOD ini adalah kompleks transportasi multimoda pertama yang saling terkoneksi di Jabodetabek dan juga merupakan pengembangan pertama Mitbana di Indonesia. Intermoda TOD akan menciptakan pusat kota baru dan menawarkan akses terbaik ke berbagai pilihan transportasi umum termasuk bus, kereta, dan fasilitas park-and-ride untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan dari area BSD City ke pusat kota Jakarta.
Berada di lahan seluas kurang lebih enam hektare, TOD Intermoda memiliki nilai pengembangan sekitar 200 juta dolar Singapura. Pengembangan ini adalah bagian dari tujuan besar Mitbana dan Sinar Mas Land yang juga akan mentransformasi lebih dari 100 hektare di BSD City untuk menjadi TOD yang terdiri atas apartemen, properti komersial, fasilitas gaya hidup, dan sarana transportasi umum.
Board Member dan Chief Executive Officer (Acting) Mitbana, Pang Yee Ean, menyebut kemitraan strategis Mitbana dengan Sinar Mas Land adalah bukti dari ikatan ekonomi dan kerja sama Indonesia yang kuat dengan Singapura dan Jepang. "Kami merasa sangat terhormat atas kesempatan untuk menjamu Menteri Gan Kim Yong di lokasi pengembangan Intermoda dan berbagi informasi proyek-proyek di Indonesia yang sedang kami kembangkan bersama dengan Sinar Mas Land. Setelah pengembangan ini rampung, proyek ini akan menjadi acuan dalam pembangunan perkotaan dari Jepang dan Singapura dan merangkul teknologi baru untuk pengembangan yang siap menghadapi masa depan," katanya.
Mitbana dan Sinar Mas Land juga akan memperkenalkan teknologi mobilitas pintar oleh SWAT Mobility yang merupakan sebuah perusahaan teknologi mobilitas pintar yang berbasis di Singapura. Teknologi ini akan meningkatkan layanan bus di BSD City dan kota-kota sekitarnya, meningkatkan jumlah penumpang dengan transportasi umum, dan meningkatkan konektivitas ke pusat kota Jakarta. Solusi mobilitas ini akan menggunakan algoritma cerdas untuk menyediakan layanan yang responsif terhadap permintaan untuk menghubungkan komuter yang berpindah dari rel ke jaringan bus dengan mulus. Kemitraan dengan SWAT difasilitasi oleh Enterprise Singapore.
Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja mengatakan sangat senang menerima Menteri Gan Kim Yong di BSD City. Menurutnya Singapura dan Indonesia selalu berteman dekat dan ini tercermin dalam kemitraan antara Sinar Mas Land dan Mitbana.
"Kemitraan kami dengan Mitbana memberi kami kesempatan untuk memahami standar dan praktik pembangunan perkotaan dari Singapura dan mengeksplorasi cara-cara di mana kami dapat memperkenalkan solusi perkotaan yang cerdas, berkelanjutan, dan holistik untuk mengangkat komunitas dan bisnis di Indonesia," jelasnya.
Managing Director dan Chief Operating Officer Mitbana, Joseph Ueda mengatakan, "Untuk perkembangan kami di Indonesia, Mitbana akan menampilkan pengalaman Mitsubishi Corporation dalam mengkurasi perkembangan perkotaan dan keahlian teknis Surbana Jurong dalam desain perkotaan untuk menciptakan kawasan perkotaan baru dengan layanan modern. Bersama dengan Sinar Mas Land, kami bertujuan untuk menciptakan pembangunan cerdas dan berkelanjutan terkemuka di BSD City dan mendorong pembangunan komunitas sosial yang inklusif."