Kamis 02 Jun 2022 17:51 WIB

Kunjungan Wisman pada April Tembus 111 Ribu, Tertinggi Sejak Awal Pandemi

Kunjungan wisman sejak awal tahun ini juga menunjukkan tren perbaikan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Wisatawan mancanegara tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang bulan April 2022 sebanyak 111,1 ribu kunjungan.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan mancanegara tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang bulan April 2022 sebanyak 111,1 ribu kunjungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang bulan April 2022 sebanyak 111,1 ribu kunjungan. Kunjungan wisman sejak awal tahun ini juga menunjukkan tren perbaikan.

"Ini tertinggi sejak awal pandemi (awal 2022), jumlah ini yang tercatat melalui pintu utama," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (6/2/2022).

Baca Juga

Tercatat, pada April 2020 lalu, kunjungan wisman anjlok menjadi hanya 3,7 ribu kunjungan setelah pemerintah menutup pintu Masuk Indonesia. Covid-19 dinyatakan masuk ke Indonesia pada awal Maret tahun itu. Adapun pada April 2021 kunjungan hanya mencapai 18,5 juta orang.

Selama pandemi dua tahun terakhir kunjungan wisman hanya berkisar belasan ribu kunjungan. Peningkatan signifikan mulai tercatat pada Maret 2022 sebesar 40,8 ribu dan melonjak di bulan berikutnya.

"Ini mengindikasikan sektor pariwisata sudah mulai pulih seiring membaiknya penanganan pandemi di dalam negeri dan kebijakan pemerintah terkait bebas visa kunjungan kepada 43 negara," kata Margo.

Secara kumulatif Januari-April 2022, total kunjungan wisman sudah mencapai 185,4 ribu. Jumlah itu mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2021 lalu yang hanya 41,2 ribu. Namun, masih jauh lebih rendah dibanding April 2020 yang sebesar 2,1 juta.

Tingginya kunjungan pada tahun 2020 karena pandemi mulai menekan sektor pariwisata di akhir kuartal pertama. Margo mengatakan, adanya geliat sektor pariwisata pun diharapkan memberikan efek berganda pada ekonomi Indonesia.

"Tentu harapannya bisa berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di masa-masa mendatang," kata dia.

Sementara itu, untuk tingkat penghunan kamar (TPK) pada bulan April hanya 34,23. Turun 10,92 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 45,15.

Dibandingkan dengan April 2021 juga turun sebesar 0,40 poin. Lebih detail, TPK hotel klasifikasi bintang sebesar 34,23 adapun klasifikasi non bintang 17,4.

Secara umum, rata-rata tingkat TPK yang turun itu diakibatkan karena sudah berakhirnya euforia agenda balap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada bulan Maret lalu. Seperti diketahui, hotel-hotel di kawasan Lombok ketika itu mencatat okupansi yang maksimal karena wisatawan yang berdatangan untuk menyaksikan MotoGP perdana di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement