Jumat 03 Jun 2022 13:57 WIB

Rachmat Gobel: Gol Pancasila Itu Sejahtera Bersama

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila

Red: Christiyaningsih
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila.
Foto: Rachmat Gobel
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila dan pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu ia sampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam Silaturahmi Nasional yang diselenggarakan DPP Partai Nasdem.

“Gol Pancasila itu kesejahteraan bersama dan budi pekerti manusia Indonesia,” katanya, Kamis, (2/62022).

Baca Juga

Acara tersebut diadakan dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Tema acara tersebut adalah Kita Pancasila; Pancasila Menjawab Tantangan Zaman. Acara yang dibuka Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh itu menghadirkan pembicara Rachmat Gobel, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johny G Plate, dan Menparekraf Sandiaga S. Uno. Acara ditutup oleh Menkopolhukam Moh Mahfud MD.

Pada kesempatan itu Gobel secara retoris bertanya apakah Pancasila sudah dilaksanakan. Ia menjawab bahwa Pancasila sudah dan belum dilaksanakan. Secara yuridis, katanya, Pancasila sudah diterjemahkan dalam beragam regulasi. Sebagai contoh ia menyebutkan tentang hadirnya UU Cipta Kerja.

Menurutnya, UU tersebut dibuat untuk mengundang investasi dengan memberikan banyak kemudahan. Namun ia menyatakan investasi itu harus memperkuat NKRI, bukan memperlemahnya. “Investasi itu harus dilihat apakah memberikan value kepada kita atau cuma mempekerjakan rakyat kita belaka,” katanya.

Karena itu, Gobel membedakan antara pembangunan sumber daya manusia dan mempekerjakan manusia. “Pada yang pertama, investasi bukan sekadar memberikan lapangan kerja tapi yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, peningkatan skill, dan membangun wawasan. Sedangkan yang kedua lapangan kerja hanya dilihat dari sisi besaran upah semata,” terangnya.

Menurutnya, pembedaan itu penting dalam kerangka transfer teknologi dari setiap investasi yang datang ke Indonesia. Gobel menyatakan ada tiga tingkatan dalam masalah transfer teknologi. Pertama, transfer of job. Kedua, transfer of knowhow. Ketiga, transfer of technology.

“Jadi investasi jangan dilihat dari sisi upah saja, dari sisi uang saja. Karena yang terpenting adalah terjadinya peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Di situ letak pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bangsa,” katanya.

Karena itu, ia mengingatkan investasi asing hanya sebagai pelengkap. “Ini penting agar jangan sampai yang terjadi adalah penghambaan terhadap investasi asing,” ujar Gobel.

Dalam hal ini ia mencontohkan seperti yang terjadi dalam investasi tambang nikel di Sulawesi. “Yang kerjanya pun bukan rakyat kita tapi rakyat asing. Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Itu memperlemah NKRI,” katanya.

Gobel mengingatkan tentang pentingnya pemahaman terhadap filosofi dalam mengundang investasi asing tersebut. “Di situlah pentingnya memahami Pancasila,” katanya.

Karena itu ia menyebutkan tentang pentingnya pendidikan di Lemhannas bagi elite bangsa di semua lapangan. Selain itu, Gobel juga menekankan tentang pendidikan Pancasila dan budi pekerja bagi semua pelajar.

“Pancasila harus menjadi budaya, karena itu harus sudah diajarkan sejak tingkat taman kanak-kanak,” katanya. Menurutnya engan pembudayaan tersebut maka tujuan Pancasila untuk tercapainya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat akan tercapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement