Sabtu 04 Jun 2022 01:15 WIB

Donor Sperma: Pria Inggris tak Bilang Punya Kelainan Genetik Fragile X, Ini Dampaknya

Pria Inggris dengan penyakit genetik sindrom Fragile X adalah 'ayah' dari 15 anak.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Pengadilan Inggris mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai latar belakang kesehatan pendonor sperma setelah munculnya kasus donor sperma dari pengidap penyakit genetik sindrom Fragile X..
Foto:

Ibu dua anak berinisial SW mengatakan kepada pengadilan bahwa anaknya yang berusia tiga tahun dari sperma MacDougall menyandang masalah nonverbal dan memiliki perilaku menantang. MacDougall sempat menghabiskan waktu bersama putranya dan tinggal bersama keluarga SW selama lockdown Covid-19.

Pada Juni 2020, SW meminta MacDougall pergi karena pria itu menunjukkan perilaku yang tidak pantas seperti melakukan rayuan seksual. Ibu kedua berinisial EG mengaku dirinya tidak membaca perjanjian dan kondisi MacDougall dengan benar.

Ibu ketiga yang berinisial KE mengatakan MacDougall telah mendapat akses hukum ke putra kandungnya, namun balita itu baru-baru ini mengalami memar yang tidak disengaja saat bersama MacDougall. Pengadilan masih menyelidiki tentang memar tersebut.

Donor sperma pribadi jauh lebih berisiko dibandingkan prosedur donor di bank sperma karena syaratnya tak sebanyak para pendonor di bank sperma yang harus melalui berbagai tes medis. Di sisi lain, donasi sperma pribadi menuntut biaya yang jauh lebih sedikit untuk para calon orang tua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement