Sabtu 04 Jun 2022 16:42 WIB

Pengamat: Tanpa Megawati Indonesia akan Baik-Baik Saja

Megawati justru harus gelisah kondisi PDIP bila ia tidak ada.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
Foto: istimewa/doc pribadi
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menanggapi terkait pernyataan Megawati Soekarnoputri terkait bila ia tidak ada Indonesia akan seperti apa. Menurutnya, Megawati tidak perlu cemas karena keadaan Indonesia akan baik-baik saja.

"Generasi muda Indonesia tidak perlu diragukan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Mereka akan bertanggung jawab menerima estafet tersebut," katanya pada Sabtu (4/6).

Kata dia, generasi muda akan menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda dengan yang ada sekarang. Termasuk, gaya kepemimpinan Megawati dikala menjadi presiden.

Dengan cara mereka (generasi muda) memimpin, Indonesia justru berpeluang akan lebih baik. Indonesia akan lebih demokratis di semua bidang. "Jadi, Megawati duduk manis saja dengan membiarkan generasi muda berkreasi. Cara mereka memimpin tidak perlu harus sama dengan yang sudah dilakukannya," kata dia.

Dia menambahkan, Megawati justru harus gelisah kondisi PDIP bila ia tidak ada. Hal itu harus dipikirkannya agar PDIP tetap utuh dan rukun tanpa dirinya ada di PDIP. 

"Karena itu, energi Megawati lebih baik difokuskan untuk memuluskan regenerasi di PDIP. Kalau hal itu berhasil dilakukannya, maka PDIP akan baik-baik saja seandainya ditinggalkannya," ujar dia.

Dia menjelaskan, kalau PDIP baik-baik saja, Indonesia juga akan lebih cepat menjadi negara modern. Sebab, sebagai partai besar, PDIP akan berkontribusi baik buruknya Indonesia ke depan.

"Jadi, tanggung jawab utama Megawati justru memastikan PDIP baik-baik saja dikala ditinggalkannya. Megawati tidak perlu memikirkan Indonesia tanpa dirinya. Generasi muda siap kapan saja meneruskan estafet kepemimpinan di Indonesia," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku, khawatir atas kondisi Indonesia yang dinilai terlalu nikmat berada di zona nyaman.

Dia meminta, Indonesia tidak terbawa arus dunia, khususnya barat. Menurut Megawati, bangsa Timur lebih unggul dalam hal seni dan budaya.

"Masa kita mau ngikutnya ke barat mulu loh, dari sisi budaya seni, yang namanya Timur itu luar biasa sekali," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) secara daring, Rabu (1/6).

Lebih lanjut, Megawati mengungkapkan, bahwa kekhawatiran akan kondisi tanah air itu pernah dirinya sampaikan kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. "Saya ngobrol sama Sekjen saya, ini nih, kok bangsa ku udah terlalu nikmat dengan zona nyaman, loh, aku udah khawatir. Nanti suatu saat kalau aku udah ndak ada, terus piye yo, gimana yo?" ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement