REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan baru-baru ini bahwa pihaknya memperkirakan akan memperoleh tambahan 393 miliar rubel (hampir 6,3 miliar dolar AS) pada bulan Juni dari ekspor minyak dan gas alam. Negara ini akan mengantongi total 656,6 miliar rubel (sekitar 10,7 miliar dolar AS) melalui ekspor minyak dan gas pada Mei dan Juni, menurut sebuah pernyataan Kementerian Keuangan Rusia.
Kementerian itu juga menegaskan tidak akan beroperasi di pasar valuta asing tahun ini karena penghentian sementara aturan anggaran.
Sebelumnya pada Jumat (9/6/2022), Uni Eropa secara resmi mengadopsi paket sanksi keenam terhadap Moskow. Paket itu, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, ditujukan untuk “meningkatkan batasan kemampuan Kremlin untuk membiayai perang dengan memberlakukan sanksi ekonomi lebih lanjut.”
Langkah-langkah terbaru termasuk larangan impor minyak Rusia, memberikan negara-negara anggota Uni Eropa enam bulan untuk menghapus minyak mentah dan delapan bulan untuk memotong produk minyak olahan lainnya.