Senin 06 Jun 2022 16:43 WIB

Tiket Naik, Sandiaga Optimistis Minat Wisatawan Kunjungi Candi Borobudur tak akan Turun

Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Taman Wisata Candi Borobudur, MagelangJawa Tengah, saat dikunjungi pada Kamis (26/5).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Taman Wisata Candi Borobudur, MagelangJawa Tengah, saat dikunjungi pada Kamis (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno optimistis minat masyarakat untuk mengunjungi kawasan wisata Candi Borobudur tak akan turun meski pemerintah menaikkan harga tiket masuk ke situs candi.

Menurutnya, akses infrastruktur di kawasan Candi yang sudah semakin lengkap sehingga akan tetap menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun mancanegara. "Saya melihat dengan dibangunnya infrastruktur Bandara NYIA, sampai desa-desa wisata untuk menyipakan akomodasi sudah baik. Hemat saya ini tidak akan turunkan minat masyarakat untuk mengunjungi Borobudur," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/6/2022).

Baca Juga

Sandiaga mengatakan, penataan terhadap Candi Borobudur sudah dilakukan karena menjadi salah satu destinasi super prioritas. Wisatawan bakal mendapatkan banyak wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah Borobudur.

Meskipun, kata dia, tak semua wisatawan harus naik ke atas candi karena akses masuk akan dibatasi 1.200 per orang dan harga tiket akan dinaikkan.

Ia pun bercerita pengalamanna ketika mengunjugni situs Piramida saat mengunjungi Mesir beberapa waktu lalu. Menurut dia, tak semua area di situs warisan dunia harus dimasuki oleh semua wisatawan karena banyak alternatif lain yang bisa menjadi pilihan dan tak kalah menarik.

"Saya ke Piramida tapi saya putuskan tidak naik karena saya tidak mau menjadi bagian yang ikut menambah kehausan dari pada batu di Piramida itu sendiri. Jadi saya foto-foto (diluar) saja sambil beli produk kreatif setempat," ujar dia.

Karenanya, Sandiaga optimistis polemik yang timbul karena rencana kenaikan tarif Candi Borobudur tidak akan berdampak negatif. Justru ke depan, diyakini Borobudur bakal menjadi ikon wisata Indonesia dan kelestariannya akan semakin terjaga.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan tarif tiket Candi Borobudur menjadi sebesar Rp 750 ribu per orang. Namun, wisatawan yang hanya ingin berkunjung hingga pelataran candi tetap dikenakan tarif normal Rp 50 ribu per orang. Adapun khusus untuk wisatawan mancanegara ditetapkan sebesar 100 dolar AS per orang.

Tingginya harga tiket itu pun membuat polemik pro dan kontra masyarakat di media sosial.

Sandiaga mengatakan, pihaknya telah menerima banyak masukan dari masyarakat, akademisi, pelaku parekraf, ahli budaya hingga tokoh agama. Pemerintah akan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk menentukan harga tiket yang tepat namun tetap sejalan dengan tujuan utama: membatasi kunjungan.

Adapun saat ini, ia menuturkan, kunjungan ke cagar budaya tersebut masih didominasi oleh wisatawan domestik. Wisatawan asing yang berwisata ke Candi Borobudur masih sekitar 10 persen dari total wisatawan yang datang ke Borobudur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement