Senin 06 Jun 2022 08:45 WIB

AS Izinkan Dua Perusahaan Jual Minyak Mentah Venezuela ke Eropa

Minyak Venezuela tidak dapat dijual kembali selain ke Eropa.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Perusahaan minyak milik Venezuela Petroleum of Venezuela (PDVSA).
Foto: Reuters
Perusahaan minyak milik Venezuela Petroleum of Venezuela (PDVSA).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan minyak Italia Eni SpA dan Repsol SA Spanyol dapat mulai mengirimkan minyak Venezuela ke Eropa paling cepat bulan depan untuk menggantikan minyak mentah Rusia, kata lima orang narasumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (6/6/2022).

Menurut salah seorang narasumber, volume minyak yang diharapkan diterima Eni dan Repsol tidak besar sehingga dampaknya terhadap harga minyak global akan kecil. Tetapi lampu hijau yang diberikan Washington untuk mengalirkan minyak Venezuela yang telah lama membeku ke pasar Eropa dapat memberikan dorongan simbolis bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Baca Juga

Menurut sumber tersebut, AS mengajukan syarat utaman yakni minyak dari Venezuela ini hanya boleh dijual ke Eropa dan tidak dapat dijual kembali di tempat lain."Washington yakin PDVSA (perusahaan minyak milik pemerintah Venezuela, red) tidak akan mendapatkan keuntungan finansial dari transaksi bebas tunai ini, tidak seperti penjualan minyak Venezuela saat ini ke China," kata orang itu. 

China belum menandatangani sanksi Barat terhadap Rusia, dan terus membeli minyak dan gas Rusia meskipun AS mengajukan banding. Otorisasi datang bulan lalu, tetapi rincian dan pembatasan penjualan kembali belum dilaporkan sebelumnya.

Eni menolak berkomentar, mengutip kebijakan tidak berkomentar tentang isu-isu yang berpotensi sensitif komersial. Sementara, Repsol tidak membalas permintaan komentar.

Washington belum memberikan izin serupa untuk perusahaan minyak AS Chevron Corp, Oil and Natural Gas Corp Ltd India, serta Maurel & Prom SA Prancis, yang juga melobi AS. Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS untuk mengambil minyak dengan imbalan miliaran dolar dalam akumulasi utang dari Venezuela.

Kelima perusahaan minyak menghentikan pertukaran minyak untuk utang pada pertengahan 2020 di tengah kampanye tekanan maksimum mantan Presiden AS Donald Trump yang memotong ekspor minyak Venezuela tetapi gagal menggulingkan Maduro.

PDVSA belum menjadwalkan Eni dan Repsol untuk mengambil kargo apa pun bulan ini, menurut program pemuatan awal PDVSA 3 Juni yang dilihat Reuters.Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez berharap, tawaran AS akan membuka jalan bagi pencabutan total sanksi ilegal yang mempengaruhi seluruh rakyat Venezuela.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement