REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan bek tengah Chelsea, Frank Leboeuf, menyesalkan kepergian bek tengah asal Jerman, Antonio Rudiger, dari skuad The Blues.
Kehilangan Rudiger, tutur Lebouef, menjadi kabar buruk buat klub asal London Barat tersebut.
Kendati begitu, mantan pesepakbola yang memperkuat Chelsea pada 1996 hingga 2001 itu memahami pilihan Rudiger untuk menerima pinangan juara bertahan Liga Champions, Real Madrid.
Menurut Leboeuf, pilihan Rudiger untuk merapat ke Los Blancos sudah tepat. Rudiger akhirnya resmi bergabung bersama Los Blancos pada awal bulan ini.
Bek tengah berusia 29 tahun itu datang ke Stadion Santiago Bernabeu dengan status free transfer. Manajemen The Blues gagal mencapai kata sepakat soal perpanjangan kontrak dengan bek tengah yang mengantarkan The Blues merengkuh trofi Liga Champions musim 2019/2020 tersebut.
''Kepergian Rudiger itu menjadi kabar buruk buat Chelsea. Saya merasa sedih saat melihat dia meninggalkan klub itu. Namun, saya memahami sepenuhnya keputusan dia untuk mengejar mimpinya. Real Madrid menjadi klub yang cocok buat dirinya,'' ujar Leboeuf kepada ESPN, Senin (6/6).
Eks bek tengah yang mempersembahkan dua titel Piala FA, satu trofi Piala Liga Inggris, dan satu gelar juara Piala Winners buat The Blues itu juga menilai, kehadiran Rudiger akan menghadirkan stabilitas di lini belakang tim besutan Carlo Ancelotti tersebut.
Rudiger, tutur Leboeuf, akan menjadi tandem yang tepat, baik dengan Eder Militao ataupun David Alaba, di jantung pertahanan Los Blancos. Meski berhasil meraih gelar juara Liga Champions, stabilitas di lini belakang dinilai masih menjadi problem utama dalam permainan klub asal Ibukota Spanyol tersebut.
''Lini belakang Real Madrid akan jauh lebih stabil. Itu menjadi problem utama mereka, kendati mereka berhasil meraih gelar juara Liga Champions. Perekrutan Rudiger menjadi langkah luar biasa buat Real Madrid,'' ujar bek tengah timnas Prancis saat merengkuh titel Piala Dunia 1998 tersebut.