REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Angkatan Laut Brasil pada Senin (6/6/2022) mengerahkan 10 personel untuk mencari keberadaan jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar masyarakat adat, Bruno Pereira. Phillips dan Pereira hilang saat melakukan peliputan di sebuah daerah terpencil dan tanpa hukum di hutan hujan Amazon dekat perbatasan dengan Peru.
Keduanya terakhir kali terlihat pada Ahad (5/6/2022) dini hari. Phillips (57 tahun) adalah wartawan lepas yang pernah menulis soal Brasil untuk surat kabar Guardian, Washington Post, New York Times, dan berbagai media lainnya. Ia bersama Pereira dilaporkan melakukan perjalanan jurnalistik di Lembah Javari.
Pereira adalah salah satu pakar Brasil paling mumpuni menyangkut suku terasing. Javari merupakan daerah tempat keberadaan sebagian besar masyarakat adat yang paling terisolasi di dunia.
Daerah itu memiliki luas seperti Irlandia dan terancam kondisinya oleh pembalak dan pemburu liar. Selain itu, di daerah tersebut ada peningkatan pergerakan kelompok-kelompok penanam koka yang memproduksi bahan mentah untuk kokaina.
Juru bicara angkatan laut Brasil, Cibelly Lopes, mengatakan tim pencari dari AL Brasil akan tiba di daerah terisolasi Atalaia do Norte sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Tim itu, menurut Lopes, kemudian akan mengarah ke wilayah permukiman tepi sungai Sao Gabriel, tempat Phillips dan Pereira terakhir kali terlihat pada Ahad.