REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno menyampaikan, harga tiket yang dipatok panitia bagi peserta pesta bikini di Kota Depok mencapai lebih dari Rp 8 juta per orang. "Sekitar itulah harganya bahkan bisa lebih. Memang ada juga ditemukan kondom utuh," kata Yogen di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan, tarif pesta bikini yang dipatok panitia berkisar Rp 300 ribu hingga lebih dari Rp 8 juta per orang. Untuk paket VIP peserta mendapatkan bonus beberapa botol minuman beralkohol. Aparat sempat menemukan 10 kotak alat kontrasepsi atau kondom di salah satu kamar di perumahan elite yang jadi lokasi pesta bikini.
Hanya saja, Yogen tidak bisa menjelaskan secara detail kasus pesta bikini di Kota Depok. Hal itu karena kasus itu kini ditangani Polda Metro Jaya. "Kan yang menangani langsung Polda Metro, saya juga tidak tahu," katanya mengelak. Mengenai tempat kejadian, Yogen menjelaskan, memang rumah itu kosong dan biasa disewakan pemiliknya untuk berbagai kegiatan.
Polda Metro Jaya pun memeriksa penyelenggara pesta bikini yang berlangsung pada Ahad (5/6/2022) dini hari WIB, tersebut. "Kami sudah memanggil penyelenggara untuk dimintai keterangan terkait menyelenggarakan acara tanpa izin kepolisian dan dilakukan di perumahan," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.
Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap penyelenggara dilakukan untuk mencari tahu motif penyelenggara melakukan kegiatan yang diketahui tidak berizin tersebut. Polisi seketika membubarkan pesta bikini itu setelah menerima laporan dari masyarakat. Apalagi, aparat menemukan jika kegiatan itu berizin. "Sehingga kita membubarkan acara itu," ujar Endra.
Dia menjelaskan, pesta bikini itu dihadiri sekitar 200 anak muda. Polisi juga melakukan tes urine kepada para peserta pesta bikini. Namun, hasilnya semuanya negatif. "Telah dilakukan pemeriksaan urine. Hasilnya tidak ditemukan adanya penggunaan narkoba," kata Endra.