Rabu 08 Jun 2022 19:35 WIB

Menkes Vietnam Ditangkap Terkait Penipuan Harga Tes Covid-19

Menkes Vietnam dan Wali Kota Hanoi ditangkap terkait penipuan harga tes Covid-19

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Menteri Kesehatan (Menkes) Vietnam Nguyen Thanh Long dan Wali Kota Hanoi Chu Ngoc Anh telah ditangkap terkait penipuan harga tes Covid-19
Foto: AP/Hau Dinh
Menteri Kesehatan (Menkes) Vietnam Nguyen Thanh Long dan Wali Kota Hanoi Chu Ngoc Anh telah ditangkap terkait penipuan harga tes Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI - Menteri Kesehatan (Menkes) Vietnam Nguyen Thanh Long dan Wali Kota Hanoi Chu Ngoc Anh telah ditangkap terkait penipuan harga tes Covid-19, Rabu (8/6/2022). Kantor berita Vietnam, Tuoi Tre melaporkan bahwa keduanya langsung dipecat terkait tuduhan atas penyelidikan yang meluas terhadap kasus ini.

"Keduanya diselidiki karena penyalahgunaan kekuasaan dan telah dikeluarkan dari Partai Komunis yang berkuasa," kata pernyataan Kementerian Keamanan Publik.

Sebelumnya, investigasi menyimpulkan bahwa salah urus di kementerian sains dan kesehatan telah memungkinkan perusahaan Viet A Technology Corporation menaikkan harga alat tes yang dipasok ke rumah sakit dan pusat kesehatan di Vietnam. Hampir 60 tersangka termasuk pejabat kementerian, pemimpin kesehatan masyarakat dan jenderal militer telah ditahan atau sedang diselidiki karena terlibat dalam penipuan harga tersebut.

Laporan juga mengatakan, pelanggaran kedua pejabat tinggi itu telah merugikan tanggapan Vietnam terhadap pandemi COVID-19 dan merugikan anggaran negara. Seorang wakil menteri ilmu pengetahuan, Pham Cong Tac, juga ditangkap pada Selasa (7/6/2022) dan dituduh melanggar peraturan tentang pengelolaan aset negara.

Viet A menerima 172 juta dolar AS untuk memasok alat ujinya di 62 lokasi. Direktur umumnya ditangkap pada Desember.

Ia diduga mengakui bahwa perusahaannya yang berbasis di Kota Ho Chi Minh telah menaikkan harga jual alat uji tes Covid menjadi sekitar 20 dolar AS, atau 45 persen lebih tinggi dari aslinya untuk mendapatkan selisih 21,5 juta dolar AS. Phan Quoc Viet diduga mengaku kepada penyelidik bahwa dia membayar suap ilegal senilai 34 juta dolar AS kepada mitra milik negara yang membeli alat tesnya dengan harga yang meningkat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement