Jumat 10 Jun 2022 00:34 WIB

Teleskop James Webb Kena Serangan Mikrometeoroid, Berbahaya?

Teleskkop James Webb mengalami empat kali serangan mikrometeorid tak terduga.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto ini disediakan oleh NASA, Teleskop Luar Angkasa James Webb dipisahkan di luar angkasa pada Sabtu, 25 Desember 2021. Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA melonjak dari Guyana Prancis di pantai timur laut Amerika Selatan, mengendarai roket Ariane Eropa ke langit pagi Natal. Observatorium inframerah senilai $ 10 miliar dimaksudkan sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang menua.
Foto: AP/NASA
Foto ini disediakan oleh NASA, Teleskop Luar Angkasa James Webb dipisahkan di luar angkasa pada Sabtu, 25 Desember 2021. Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA melonjak dari Guyana Prancis di pantai timur laut Amerika Selatan, mengendarai roket Ariane Eropa ke langit pagi Natal. Observatorium inframerah senilai $ 10 miliar dimaksudkan sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang menua.

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Teleskop Luar Angkasa James Webb baru-baru ini mengalami serangan mikrometeoroid di salah satu dari 18 segmen cermin utamanya. Para insinyur menyatakan dampak dari mikrometeorid ini menimbulkan kerusakan yang minimal. 

Teleskop Webb adalah observatorium ruang angkasa paling kuat yang pernah digunakan. Teleskop ini akan segera mulai mengintip ke luar angkasa dalam upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul alam semesta.

Baca Juga

Misi multi-tahun senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS)  ini adalah hasil kemitraan antara Badan Antariksa Amerika (NASA), Badan Antariksa Eropa (ESA), Badan Antariksa Kanada (CSA) dan telah dibuat selama beberapa dekade.

Meskipun normal bagi pesawat ruang angkasa untuk mengalami peristiwa benturan seperti ini, NASA mencatat bahwa mikrometeoroid yang menabrak teleskop antara 25 Mei dan 27 Mei, lebih besar daripada yang diperkirakannya saat memodelkan peristiwa itu sebelum peluncuran misi pada Desember 2021.