REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memastikan, bendera bertuliskan kalimat tauhid dalam acara 'Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Presiden RI 2024-2029', bukan bendera organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kasus adanya bendera mirip HTI di acara deklarasi itu, sempat menuai polemik di dunia maya. Diduga hal itu, disengaja dengan maksud tertentu.
"Bukan. Bendera tersebut bukan bendera HTI," tegas Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi awak media, Jumat (10/6).
Menurut Budhi, kepastian ini didapat setelah pihaknya melakukan penyelidikan dengan mengamankan bendera kalimat tahuid yang mirip dengan bendera HTI tersebut. Kemudian, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk terhadap petugas sekuriti hingga panitia penyelenggara.
"Kita sudah mintain keterangan beberapa orang," tegas Budhi.
Sebelumnya, polisi menyelidiki dugaan pengibaran bendera bertuliskan Tauhid yang mirip dengan milik HTI dalam acara deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024-2029. HTI sendiri telah dibubarkan oleh pemerintah melalui Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Jadi kita sedang melakukan pendalaman, jadi begitu ada informasi seperti itu, kita kebetulan langsung di TKP itu kita amankan bendera-nya," kata Kombes Budhi Herdi.
Namun demikian, Budhi menegaskan, acara deklarasi tersebut telah mengantongi izin keramaian. Acara sendiri digelar oleh ratusan orang yang mengatasnamakan Majelis Sang Presiden di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).