REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate membalas kritik terhadap taktik bertahannya. Southgate telah membawa negaranya ke semifinal Piala Dunia, finis ketiga di peringkat UEFA Nations League dan final Euro 2020 dalam empat tahun terakhir. Meski kariernya terbilang sukses, tapi Southgate dianggap terlalu berhati-hati. Pendukung dan mantan pemain Inggris minta Trent Alexandre-Arnold dan Jack Grealish untuk lebih banyak dimainkan.
Southgate kemuian membantah anggapan yang menyebut dirinya tidak punya kekuatan untuk memilih pemain sesuai keinginannya. ''Dengar, saya harus menemukan keseimbangan karena saya tidak ingin duduk dan bertahan. Tapi beberapa orang telah mengelola tim dan yang lain tidak. Sampai ada mengelola tim, Anda memiliki pandangan yang berbeda tentang permainan,'' kata Southgate, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (11/6/2022).
Southgate mengatakan, salah keputusannya yang tidak dilihat oleh orang adalah ketika memainkan Mason Mount saat Inggris menahan imbang Jerman. Mount dinilai memiliki kontribusi penting dalam laga tersebut, meskipun yang mencetak gol adalah Harry Kane melalui titik putih.
Southgate menambahkan, yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan sepak bola dalah seperti yang dilakukan Mount pada Joshua Kimmich. Mount dinilai memberikan warna berbeda dalam permainan. Karena itulah dirinya lebih memilih pemain Chelsea tersebut dibandingkan Grealish.