REPUBLIKA.CO.ID, WOLVERHAMPTON -- Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, mengakui, apapun kompetisinya, laga menghadapi Inggris akan menjadi laga yang sulit. Mancini akan memimpin Gli Azzurri melawat ke Stadion Molineaux, Wolverhampton, dalam melakoni laga ketiga penyisihan Grup A3 UEFA Nations League 2022/2023, Ahad (12/6/20ww) dini hari WIB.
Gli Azzuri datang ke Stadion Molineaux dengan kepercayaan diri tinggi. Nicolo Barella dan kawan-kawan tercatat belum terkalahkan di penyisihan Grup A3 UEFA Nations League. La Nazionale sukses menahan imbang Jerman, 1-1, dan dilanjutkan dengan kemenangan atas Hungaria, 2-1.
Torehan ini membuat Italia memimpin klasemen sementara Grup A3. Kondisi berbanding terbalik justru dialami tim tuan rumah. The Three Lions justru belum pernah memetik satu kemenangan pun di dua laga awal penyisihan Grup A3 UEFA Nations League.
Setelah dibekap Hungaria, 0-1, Inggris harus puas bermain imbang, 1-1, saat menghadapi Jerman. Kendati begitu, kondisi itu tidak lantas membuat Gli Azzurri meremehkan kemampuan The Three Lions. Para penggawa Gli Azzurri, ujar Mancini, harus tetap berjuang keras untuk bisa memastikan tiga poin dari lawatan ke Inggris tersebut sekaligus mempertahankan rekor positif penampilan.
''Laga ini akan menjadi laga yang sulit. Menghadapi Inggris akan selalu menjadi laga yang sulit,'' ujar Mancini seperti dikutip Football Italia, Sabtu (11/6/2022).
Laga ini sekaligus menjadi partai ulangan final Euro 2020, pertengahan tahun lalu. Saat itu, Gli Azzurri sukses membungkam Inggris, 3-2, via babak adu penalti dalam laga yang digelar di Stadion Wembley. Alhasil, kembalinya Gli Azzurri ke Inggris ini pun dianggap sebagai kesempatan besar tim tuan rumah untuk membalas kekalahan di partai puncak Euro 2020 tersebut.
Namun, Mancini menilai, laga di kandang Wolverhampton Wanderers itu akan jauh berbeda dibanding di partai final Euro 2020. Terlebih, laga ini juga akan digelar secara tertutup, tanpa dihadiri penonton, usai sanksi yang diberikan UEFA kepada The Three Lions lantaran aksi suporter Inggris di partai final Euro 2020.
''Saya tidak tahu, apakah Inggris akan menganggap laga ini sebagai ajang balas dendam. Namun, laga ini jelas berbeda dibandingkan laga final Euro. Laga ini bahkan digelar secara tertutup,'' ujar eks pelatih Manchester City tersebut.