Ahad 12 Jun 2022 07:29 WIB

Java Jazz 2022 Catat Penurunan Sampah Dibandingkan 2020

Java Jazz mencatat enam persen penurunan jumlah sampah plastik dibandingkan 2020.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gitaris Dewa Budjana tampil dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (29/5/2022).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gitaris Dewa Budjana tampil dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (29/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan musik Java Jazz Festival 2022 telah berlangsung akhir Mei silam. Selama tiga hari penyelenggaraannya (27/5-29/5), Java Jazz mencatat enam persen penurunan jumlah sampah plastik dibandingkan 2020.

Lebih dari 6.200 kilogram timbunan sampah telah terkumpul yang meliputi botol plastik, kardus, kaleng, hingga sampah organik. Semuanya diolah kembali menjadi barang baru yang bernilai guna atau melalui prosedur upcycle.

Baca Juga

Hasilnya disalurkan untuk komunitas perempuan dan marjinal. Inisiatif merupakan kolaborasi antara Java Festival Production bersama Blibli, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Greeners, dan PT Sinar Sosro.

Blibli melalui gerakan Blibli Cinta Bumi berkontribusi menghimpun dan memproses 12 persen dari total sampah. Jumlah itu terdiri dari 50 kilogram sampah botol plastik dan 128 kilogram sampah kardus.

Upaya itu dimaksudkan Blibli untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan lingkungan dan memperluas penerapan eco-conscious living di tengah masyarakat. Tentunya, sekaligus merayakan hari lingkungan hidup sedunia 2022.

COO Blibli Lisa Widodo mengucapkan terima kasih kepada para penonton Java Jazz 2022 yang telah berperan aktif mendukung gerakan mengurangi dan mengelola sampah. Dia mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan.

"Menjalankan gaya hidup eco-friendly secara berkelanjutan, termasuk dalam melakukan hal-hal sederhana seperti memilah sampah di rumah dan di mana pun berada," kata Lisa melalui pernyataan resminya.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menunjukkan, timbunan sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Kebanyakan dari sampah tersebut tertimbun di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Salah satu penyebabnya yakni pemilahan dan pengelolaan sampah yang masih sangat terbatas. Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan program Indonesia Bersih Sampah 2025 yang menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan mendaur ulang setidaknya 70 persen sampah.

Direktur Penanganan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK Novrizal Tahar menyampaikan bahwa pengurangan dan pengelolaan sampah merupakan upaya yang harus dilakukan secara kolektif dan konsisten. Baik itu dari pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat.

"Untuk itu, kami mengapresiasi upaya BNI Java Jazz Festival 2022, Blibli, dan mitra-mitra lainnya yang telah menyuarakan upaya minim sampah dan pemilahan sampah bagi masyarakat luas," ujar Novrizal.

CEO Greeners.co, Syaiful Rochman, berpendapat bahwa pengelolaan sampah merupakan bentuk tanggung jawab bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dia mengapresiasi upaya semua pihak di ajang Java Jazz Festival silam. "Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi masyarakat luas dalam mengelola sampah dengan lebih bijak," tutur Syaiful.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement