REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi sempat mengguncang kawasan Jawa Timur, tepatnya di selatan laut Jawa Timur pada Ahad (12/6/2022) pagi pukul 06.55.32 WIB. Diperkirakan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,60° LS - 111,41° BT tepatnya di laut pada jarak 23 Km arah Selatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur dengan kedalaman 103 km.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff. Para ahli lazim menyebutnya sebagai gempa dalam lempang (intraslab earthquake)," paparnya.
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi antara geser dan miring (strike-slip-oblique). Gempa selatan Jawa Timur ini dirasakan di Kulon Progo, Bantul, Wonogiri, Gunungkidul, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Klaten dan Karanganyar dalam skala intensitas II-III MMI dimana getaran dirasakan seakan akan truk berlalu.
Di Lumajang, Madiun dan Kepanjen dalam skala intensitas II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang ."Belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa selatan Jawa Timur pagi ini. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hingga pukul 07.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Episenter gempa ini dekat dengan gempa kuat Pulau Jawa yang merusak pada tahun 1867, 1896, 1937, dan 1962.