Senin 13 Jun 2022 13:43 WIB

Cara Hindari Perilaku Agresif Saat Berkendara

Perilaku agresif kerap berujung dengan konflik antar pengguna jalan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Founder Bikers Dakwah, Alfie Alfandy
Foto: Republika/Rossi Handayani
Founder Bikers Dakwah, Alfie Alfandy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Road rage atau perilaku berkendara yang agresif dan arogan masih kerap ditemui di Indonesia. Hal ini pun kerap berujung dengan konflik antar pengguna jalan baik itu konflik fisik maupun verbal.

Hal ini pun jadi perhatian sebuah komunitas motor bernama Bikers Dakwah. Founder Bikers Dakwah, Alfie Alfandy mengatakan, saat melakukan perjalanan, pengendara perlu memiliki keterampilan dalam mengendalikan kendaraan dan mengendalikan emosi.

Baca Juga

"Pengendara harus bisa mengendalikan kedua hal tersebut. Pengendalian emosi atau amarah juga harus benar-benar diperhatikan karena esensi dari berkendara adalah pengendara memiliki kendali penuh akan kendaraanya. Jika pengendara gagal mengendalikan emosi, maka yang terjadi adalah pengendara justru akan dikendalikan atau ditunggangi oleh kendaraanya," kata Alfie Alfandy saat dijumpai disela kopdar Bikers Dakwah akhir pekan lalu.

Ia menekankan, jika seorang pengendara gagal mengendalikan emosi dan dikendalikan oleh kendaraanya, maka hal itu akan berujung pada cara berkendara yang ugal-ugalan, kebut-kebutan dan berpotensi menimbulkan konflik atau bahkan kecelakaan.

Oleh karena itu, Bikers Dakwah pun menekankan agar masyarakat dan para anggota komunitas tersebut bisa berkendara dengan akhlak. Sehingga, setiap pengguna jalan bisa melakukan perjalanann dengan aman dan nyaman tanpa ada satu pun yang merasa dirugikan.

"Kita harus berkendara dengan akhlak atau dengan budi pekerti yang luhur. Hal itu salah satunya bisa dilakukan dengan saling menghormati antar sesama pengguna jalan," ujarnya.

Jika disorot dari aspek spiritual, lanjut dia, berkendara dengan akhlak juga akan memiliki nilai-nilai kehidupan yang sangat luas. Ia mencontohkan, jika terdapat pengguna jalan lain yang merasa dirugikan maka orang tersebut akan mengumpat atau mendoakan hal yang buruk. Hal inilah yang harus dihindari karena iya sangat meyakini doa orang yang tersakiti adalah doa yang bepotensi besar untuk dikabulkan.

Di satu sisi, untuk mewujudkan kerukunan antar pengguna jalan maka Bikers Dakwah pun menghadirkan lagu dengan judul Dirangkul Bukan Dipukul. Menurutnya, lagu yang dihadirkan olehnya bersama dengan Faank Wali, Mohamad Iksan Hartadi (Bodong) dan Roby Tremonty ini dihadirkan jadi anthem Bikers Dakwah.

"Selain untuk meningkatkan solidaritas di dalam Bikers Dakwah, lagu ini juga dihadirkan sebagai ajakan agar tiap persoalan yang dialami oleh pengendara tidak diselesaikan dengan kekerasan tapi dengan membicaraknya baik-baik. Artinya, lagu ini juga menekankan maksud kehadiran Bikers Dakwah yang memiliki spirit untuk melakukan dakwah di jalanan sehingga bisa berkontribusi dalam menghadirkan ekosistem lalu lintas yang aman dan nyaman," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement